PENGERTIAN TOUCHSCREEN

image

image

Touchscreen merupakan sebuah display/
layar yang digunakan untuk mengetahui
keberadaan dan lokasi suatu “sentuhan” di
dalam suatu area dengan membaca titik-
titik koordinat dari sumber sentuhan yang
menempel pada layar. Terminologi ini
mengacu pada kontak atau sentuhan pada
layar dengan menggunakan jari atau
tangan. Teknologi ini juga bisa mengetahui
sentuhan dari obyek pasif seperti stylus
dan sejenisnya.
Touchscreen dikenal pula dengan touch
panels atau touch monitor, merupakan
sebuah perangkat komputer yang biasanya
digunakan untuk menampilkan informasi
grafikal dan visual yang merupakan output
dari sebuah perangkat komputer. Namun,
yang membedakannya dengan monitor
atau layar televisi biasa, apa yang
ditampilkan di dalamnya dapat secara
langsung berinteraksi secara fisik dengan
penggunanya.
Maksudnya, kita dapat langsung
menyentuh layar tersebut dengan tangan
atau alat bantu untuk mengakses apa yang
ditampilkan di dalamnya. Dengan kata
lain, touchscreen merupakan sebuah
monitor yang sensitif terhadap sentuhan
dan tekanan (resistif), sehingga perangkat
ini memiliki dua fungsi yaitu, sebagai
perangkat output karena menampilkan
informasi dan input karena menerima
informasi.
Data yang dihasilkan dari sentuhan ini
tentunya adalah data mengenai posisi
tangan kita yang menyentuh sinyal
ultrasonic tersebut. Jika ini dilakukan
secara kontinyu dan terdapat banyak sekali
sensor gelombang ultrasonic pada media
yang disentuhnya, maka jadilah sebuah
perangkat touchscreen yang dapat
digunakan.

Sejarah touchscreen

Sejarah layar sentuh (touchscreen) berawal
Pada tahun 1971, dahulu dikenal dengan istilah
“Touch Sensor” yang dikembangkan oleh
Doktor Sam Hurst (pendiri Elographics)
sekaligus sebagai seorang instruktur di
University of Kentucky. Sensor ini disebut
“Elograph,” dan telah dipatenkan oleh
University of Kentucky Research Foundation.
“Elograph” ini tidak transparan seperti
touchscreens modern, namun demikian
elograph telah menjadi tonggak sejarah yang
signifikan dalam teknologi touchscreen.
Pada tahun 1974 touchscreen pertama
sesunggunya yang telah dilengkapi dengan
permukaan transparan dikembangkan oleh
Doktor Sam Hurst dan Elographics
Pada tahun 1977 Elographics dikembangkan
dan dipatenkan dengan teknologi lima-kawat
resistif, yaitu teknologi touchscreen yang paling
populer digunakan saat ini. Touchscreens
akhirnya menjadi hal yang biasa dalam
kehidupan sehari-hari.
HP-150 dari tahun 1983 telah menjadi salah
satu komputer paling awal di dunia touchscreen
komersial. Sesungguhnya tidak memiliki
touchscreen dalam artian sempit, melainkan ia
memiliki tabung CRT Sony 9″ yang dikelilingi
oleh pemancar dan penerima infra merah, yang
mendeteksi posisi setiap obyek non-transparan
di layar
Awalnya touchscreens yang semula hanya bisa
merasakan satu titik kontak pada satu waktu,
dan hanya memiliki sedikit kemampuan untuk
merasakan seberapa keras seseorang
menyentuh. Kini telah mulai berubah dengan
komersialisasi dengan teknologi multi-touch.
PC tablet yang digagas oleh apel komputer dan
diikuti oleh merek-merek terkenal dunia lainnya
telah menjadikan touchscreen multi-touch
menjadi interface utama dengan berbagai
kemampuan yang disediakannya. Cara Kerja
Touchscreen Secara sederhana, cara kerja
sebuah layar sentuh adalah menerjemahkan
input sentuhan yang diterima menjadi posisi
koordinat pada layar, kemudian mengeksekusi
perintah tertentu yang sesuai dengan gambar
yang disentuh pada layar. Sebenarnya bukan
gambar tersebut yang memicu eksekusi
perintah, tetapi koordinat dari sentuhanlah yang
memicu eksekusi perintah.

Light pen

image

Light pen adalah pointer elektronik yang
digunakan untuk modifikasi dan men-design
gambar dengan screen (monitor). Light pen
memiliki sensor yang dapat mengirimkan sinyal
cahaya ke komputer yang kemudian direkam,
dimana layar monitor bekerja dengan merekam
enam sinyal elektronik setiap baris per detik.
Light pen pertama kali diciptakan sekitar tahun
1952 sebagai bagian dari proyek Whirlwind di
MIT (Massachusetts Institute of Technology), di
bawah kepemimpinan Jay Forrester. Selama
tahun 1960-an light pen yang umum di
terminal grafis seperti IBM 2.250 , dan juga
tersedia untuk 3270 IBM terminal teks saja.
light pen mulai gunakan selama awal 1980-an.
Dengan menggunakan lightpen, kita dapat
langsung memasukan data, baik berupa angka
maupun huruf ke dalam CPU melalui layar
monitor. Walaupun menggunakan lightpen,
tombol-tombol pada keyboard masih
dibutuhkan juga antara lain untuk mensetting
angka atau huruf menurut jenis huruf yang
terdapat pada komputer dan waktu eksekusi.
Lightpen merupakan inovasi terbaru dari
perangkat input karena alat ini digunakan
seperti layaknya kita menulis pada sebuah
kertas. Pada lightpen terdapat sebuah kabel
yang menghubungkan antara lightpen dengan
monitor, sehingga monitor yang digunakan
bukanlah monitor yang biasa dipakai melainkan
monitor khusus yang memiliki kabel
penghubung dengan lightpen, misalnya
Notebook Sharp menghubungkan lightpen
dengan sebuah kabel halus ke komputer dan
lightpen tersebut digunakan untuk menuliskan
pada sebuah bidang daftar atau tidak dituliskan
ke layar monitor. Pengunaan lightpen ini
biasanya menggunakan program untuk rancang
bangun, misalnya CAD (Computer Aided
Design) atau CAM (Computer Aided
Manufacturing).
Dari berbagai macam fungsinya, light pen juga
memiliki kelebihan serta kekurangan. Berikut
garis besat dari kelebihan dan kekurangan
lightpen.
Kelebihan:
1. Direct pointing device (kendali langsung di
permukaan layar).
2. Tidak memerlukan koordinasi antara mata
dengan tangan.
3. Pengguna dapat langsung mengubah /
memanipulasi apa yang tampak pada layar
komputer.
4. Sangat berguna sebagai pointing and
positioning device.
Kekurangan:
1. Saat menggunakan lightpen, sebagian
layar tertutup oleh tangan.
2. Physical fatigue (kelelahan) atau
melelahkan tangan.
3. Tangan jauh dari keyboad.
4. Light pen harus di angkat.
5. Light pen dapat mengganggu layar.
6. Gampang rusak atau patah
7. Mudah hilang

Light pen juga merupakan salah satu input
device dari sistem komputer yang banyak
digunakan untuk keperluan menggambar teknis
ataupun grafis.
Light pen banyak digunakan karena untuk
keperluan menggambar, keyboard dianggap
tidak memadai dan hasilnya menjadi kurang
teliti. Dengan menyentuhkan ujung light pen
pada monitor, maka komputer bisa mengetahui
posisi titik mana yang tersentuh oleh light pen.

Digitizer Graphic Tablet

image

Graphic tablet adalah alat input yang
memungkinkan penggunanya untuk
menggambar pada komputer dengan tangan,
seperti menggambar di atas kertas.
Graphic tablet (yang selanjutnya hanya disebut
tablet) terdiri atas sebuah alas datar di mana
penggunanya dapat menggambar di atasnya
dengan menggunakan sebuah stylus yang
terhubung ke alas tersebut. Stylus berbentuk
seperti sebuah pulpen biasa, namun tidak
menggunakan tinta. Hasil menggambar di atas
alas biasanya tidak ditampilkan di alas tersebut,
tetapi di layar monitor (kecuali untuk beberapa
tipe graphic tablet tertentu).
Tujuan dari diciptakannya graphic tablet adalah
untuk meningkatkan akurasi dan kepresisian
dalam proyek –proyek desain grafis.
Tablet tulisan tangan elektronik pertama adalah
Telautograph, dipatenkan oleh Elisa Gray pada
tahun 1888. Elisha Gray paling dikenal sebagai
penemu sezaman telepon untuk Alexander
Graham Bell.
Tablet grafis pertama menyerupai tablet
kontemporer dan digunakan untuk pengenalan
tulisan tangan oleh komputer adalah Stylator
pada tahun 1957.
Sering salah dinyatakan sebagai tablet digitizer
pertama adalah RAND Tablet, juga dikenal
sebagai Grafacon (yang untuk Konverter Grafis),
diperkenalkan pada tahun 1964. The Tablet
RAND digunakan grid kabel di bawah
permukaan pad yang koordinat horizontal dan
vertikal di encoded sinyal magnetik kecil. Stylus
akan menerima sinyal magnetik, yang kemudian
dapat diterjemahkan kembali sebagai informasi
kordinat.
Graphic tablet mulai terkenal di akhir 1970 dan
awal 1980-an mengikuti kesuksesan ID
(Intelligent Digitizer) dan BitPad yang dibuat
oleh SummaGraphic Corp. Graphic tablet ini
banyak digunakan sebagai alat input untuk
banyak program CAD (Computer Aided Design)
sebagaimana banyak dijadikan satu paket
dengan penjualan PC dan program AutoCAD.
Summagraphic juga membuat versi pabrikan
dari BitPad yang dipasarkan oleh Apple
Computer sebagai aksesori komputer buatan
mereka. Tablet jenis ini menggunakan teknologi
‘magnetostrictive’ yang menggunakan jaringan
yang terbuat dari alloy spesial yang
diregangkan ke dalam sebuah lapisan padat
untuk mengukur secara tepat letak stylus atau
kursor.
Tablet untuk PC rumahan yang pertama adalah
KoalaPAD, walaupu awalnya ditujugan untuk
digunakan pada Apple II, KoalaPad
memeperluas penggunaannya hingga dapat
digunakan pada TRS-80, Commodore 64 dan
komputer Atari 8-bit. Sebenarnya Atari sendiri
juga memproduksi Graphic tablet dan diakui
kualitasnya cukup baik.

Kesimpulan:
Digitizer grafik tablet adalah alat input
yang memungkinkan penggunanya untuk
menggambar pada komputer dengan tangan,
seperti menggambar di atas kertas. dipatenkan
oleh Elisa Gray pada tahun 1888 dan mulai
terkenal di akhir 1970 dan awal 1980-an
mengikuti kesuksesan ID (Intelligent Digitizer)
dan BitPad yang dibuat oleh SummaGraphic
Corp.

Pembukaan UUD 1945

Pembukaan
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia,
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

experience acquainted with friends

Introduce friends, My name nazarul, stay in
Padang Tiji, I am 19 years of age. I want to tell you
a little about my introduction to a girl on the social
networking, which has now become my close friends.
Dinda His name, age 20 years. I’ve known him for a
long time in social networking, but never met him. I
first met with him when a new student gathering
yesterday. In has a height of 150 cm, much
different from who I Think. Because it is by looking
at his picture I think he has a height of
approximately 170 cm. Dinda live in Sigli, he also
lectures in informatics unigha Engineering
department. the same department with me, but the
difference he’s already the third semester, while I
had half of one. at home he has a busy helping
their parents. Dinda is a girl who has a favorite
food fried rice, and avocado juice drinks. She also
likes to read, but when I was asked to read what he
just smiled. “Maybe he loves to read the status on
the social networking”. Actually dinda is his real
name, his real name nailui muna, dinda just his
nickname. She was friendly and fun person. Got to
the story.

Pengertian dan Pendidikan Kewarganegaraan

PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN DAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pengertian Kewarganegaraan

Istilah kewarganegaraan memiliki arti
keanggotaan yang menunjukkan hubungan
atau ikatan antara negara dan warga negara.
Kewarganegaraan diartikan segala jenis
hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu
untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Adapun menurut Undang-Undang
Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang
berhubungan dengan negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan
sosiologis
– Kewarganegaraan dalam arti yuridis
ditandai dengan adanya ikatan hukum
anatara orang-orang dengan negara.
– Kewarganegaraan dalam arti sosiologis,
tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi
ikatan emosionak, seperti ikartan perasaan,
ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan
sejarah, dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan
materil.
– Kewarganegaraan dalam arti formil
menunjukkan pada tempat kewarganegaraan.
Dalam sistematika hukum, masalah
kewarganegaraan berada pada hukum publik.
– Kewarganegaraan dalam arti materil
menunjukkan pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan
kewajiban warga negara.

B. Pendidikan Kewarganegaraan

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah
upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga
negara dengan menumbuhkan jati diri dan
moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan
hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa
dan negara.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah
mewujudkan warga negara sadar bela negara
berlandaskan pemahaman politik kebangsaan,
dan kepekaan mengembangkan jati diri dan
moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.

• Standar isi pendidikan kewarganegaraan
adalah pengembangan :
1. nilai-nilai cinta tanah air;
2. kesadaran berbangsa dan bernegara;
3. keyakinan terhadap Pancasila sebagai
ideologi negara;
4. nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia
dan lingkungan hidup;
5. kerelaan berkorban untuk masyarakat,
bangsa, dan negara, serta
6. kemampuan awal bela negara.

• Pengembangan standar isi pendidikan
kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dijabarkan dalam rambu-rambu
materi pendidikan kewarganegaraan.

• Rambu-rambu materi pendidikan
kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) meliputi materi dan kegiatan
bersifat fisik dan nonfisik.

• Pengembangan rambu-rambu materi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri
sesuai lingkup penyelenggara pendidikan
kewarganegaraan.

kewarganegaraan

Definisi Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Ahli

Azyumardi Azra:
“Pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang mengkaji dan membahas
tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-
lembaga demokrasi, rule of law , HAM, hak dan
kewajiban warganegara serta proses
demokrasi.”
Pendidikan demokrasi menyangkut:
Sosialisasi; Diseminasi dan aktualisasi konsep;
Sistem; Nilai; Budaya; dan Praktek demokrasi
melalui pendidikan.
Pendidikan HAM mengandung pengertian,
“sebagai aktivitas mentransformasikan nilai-
nilai HAM agar tumbuh kesadaran akan
penghormatan, perlindungan dan penjaminan
HAM sebagai sesuatu yang kodrati dan dimiliki
setiap manusia”.

Zamroni:
“Pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir
kritis dan bertindak demokratis.”

Merphin Panjaitan:
“Pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mendidik generasi muda menjadi warganegara
yang demokratis dan partisipatif melalui
suatu pendidikan yang dialogial.”

Soedijarto:
“Pendidikan kewarganegaraan sebagai
pendidikan politik yang bertujuan untuk
membantu peserta didik untuk menjadi
warganegara yang secara politik dewasa dan
ikut serta membangun sistem politik yang
demokratis.”

Tim ICCE UIN Jakarta:
“Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu
proses yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan di mana seseorang mempelajari
orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga
yang bersangkutan memiliki political
knowledge, awareness, attitude, political
efficacy dan political participation serta
kemampuan mengambil keputusan politik
secara rasional.”

Tim ICCE UIN Jakarta:
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan
dalam menyusun program civic education yang
diharapkan akan menolong para peserta didik
untuk:
•  Mengetahui, memahami dan mengapresiasi
cita-cita nasional.
•  Dapat membuat keputusan-keputusan
cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai
macam masalah pribadi, masalah masyarakat
dan masalah negara.
Henry Randall, civics adalah ilmu
kewarganegaraan yang membicarakan
hubungan manusia dengan:
a. manusia dalam perkumpulan-perkumpulan
yang terorganisasi [sosial, ekonomi, politik];
b. individu-individu dengan negara.
Civitas Internasional:
“ Civic Education adalah pendidikan yang
mencakup pemahaman dasar tentang cara
kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya,
pemahaman tentang rule of law , HAM,
penguatan ketrampilan partisipatif yang
demokratis, pengembangan budaya demokratis
dan perdamaian.”
Muhammad Numan Soemantri:
•         Kegiatan yang meliputi seluruh program
sekolah.
•         Meliputi berbagai macam kegiatan
mengajar yang dapat menumbuhkan hidup
dan perilaku yang lebih baik dalam
masyarakat yang demokratis.
•         Termasuk pula hal-hal yang
menyangkut pengalaman, kepentingan
masyarakat, pribadi dan syarat-syarat
obyektif untuk hidup bernegara.

Jadi pendidikan kewarganegaraan (civic
education ) adalah program:
1. Memuat bahasan tentang: a. Masalah
kebangsaan. b. Masalah kewarganegaraan.
2. Dalam hubungannya dengan: a. Negara b.
Demokrasi c. HAM d. Masyarakat madani
3. Dalam implementasinya menerapkan
prinsip-prinsip pendidikan demokratis dan
humanis.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah:
a. Membentuk kecakapan partisipatif yang
bermutu dan bertanggung jawab.
b. Menjadi warganegara yang baik dan
demokratis.
c. Mampu berpikir komprehensif, analitis dan
kritis.
d. Membentuk mahasiswa yang memiliki good
and responsible citizen .

Urgensi pendidikan kewarganegaraan
(Azyumardi Azra):
a. Meningkatnya gejala dan kecenderungan
political literacy , tidak melek politik, tidak
mengetahui cara kerja demokrasi dan
lembaga politik di kalangan warganegara.
b. Meningkatnya political apathies yang
ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan
warganegara dalam proses-proses politik.
c. Sebagai salah satu instrument pendidikan
politik yang mampu melakukan empowerment
bagi masyarakat, terutama masyarakat
kampus.
d. Sebagai wahana dan instrument untuk
melakukan social engineering dalam rangka
membangun social capital yang efektif bagi
tumbuhnya kultur demokrasi dalam kehidupan
masyarakat berbangsa, bernegara serta
tumbuhnya masyarakat madani.

Tiga pendekatan dalam membangun karakter
bangsa:
1. Social-cultural development, melalui
penciptaan dan pembiasaan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat.
2. Psycho-paedagogical development, melalui
perkembangan psikologis seseorang melalui
proses belajar.
3. Socio-political development, melalui
berbagai intervensi kebijakan politik
pemerintah.

Paradigma pendidikan kewarganegaraan:
1. Feodalistik; mahasiswa sebagai obyek
sedangkan dosen sebagai figur sumber ilmu,
tempat kebenaran, otoriter dan birokratik.
2. Humanistik; mahasiswa sebagai subyek dan
obyek sedangkan dosen sebagai fasilitator
atau mitra dialog.

Fungsi tombol pada keyboard

• Ctrl + A – Memilih semua teks.
• Ctrl + B – Menebalkan Huruf yang terpilih
(Bold).
• Ctrl + C – Menyalin/menggandakan
(Copy).
• Ctrl + D – Memilih Jenis Huruf (Font).
• Ctrl + E – Perataan tengah (Center).
• Ctrl + F – Temukan Kalimat/Huruf
(Find).
• Ctrl + G – Pergi ke (go to).
• Ctrl + H – Temukan Kalimat dan Tindih
(Find and Replace).
• Ctrl + I – Membuat cetak miring (Italic).
• Ctrl + J – Membuat rata kiri kanan/
seimbang (Justify).
• Ctrl + K – Memasukkan Alamat tautan
(Insert Hyperlink).
• Ctrl + L – Membuat teks rata kiri (Left).
• Ctrl + M – Menggeser penempatan
paragraf ke kanan.
• Ctrl + Shift + M – Menggeser penempatan
paragraf ke kiri.
• Ctrl + N – Membuat berkas baru (New).
• Ctrl + O – Membuka berkas (Open).
• Ctrl + P – Perintah mencetak berkas
(Print).
• Ctrl + Q – Menghapus pengaturan yang
telah dibuat.
• Ctrl + R – Membuat rata kanan (Right).
• Ctrl + S – Simpan (Save).
• F12 – Menyimpan kembali dengan nama
yang sama atau berbeda (save as).
• Ctrl + T – Menggeser tabulasi bawah ke
kanan.
• Ctrl + Shift + T – Menggeser tabulasi
bagian bawah ke kiri.
• Ctrl + U – Membuat garis bawah
(Underline).
• Ctrl + V – Tempel (Paste).
• Ctrl + W – Keluar dari berkas.
• Ctrl + X – Potong (Cut).
• Ctrl + Y – Mengembelikan perintah yang
telah dibatalkan undo (Redo.
• Ctrl + Z – Membatalkan perintah
sebelumnya (Undo).
• F1 :
Hampir selalu digunakan sebagai bantuan
tombol, hampir setiap program ini akan
membantu
membuka layar saat ini tombol yang
ditekan.
Windows Key + F1 akan membuka
Microsoft Windows pusat bantuan dan
dukungan.
Buka Task Pane.
• F2:
Dalam Windows umumnya digunakan
untuk mengubah nama yang disorot atau
file icon.
Ctrl + Alt + F2 untuk membuka dokumen
baru dalam Microsoft Word.
Ctrl + F2 menampilkan pratinjau cetak
jendela Microsoft Word.
• F3:
Seringkali membuka fitur pencarian
untuk berbagai program termasuk Microsoft
Windows.
Shift + F3 akan mengubah teks dalam
Microsoft Word dari atas ke bawah kasus
atau huruf
besar pada awal setiap kata.
• F4:
Terbuka menemukan jendela.
Ulangi terakhir dilakukan tindakan
(Word 2000 +)
Alt + F4 akan menutup program sedang
aktif di Microsoft Windows.
Ctrl + F4 akan menutup jendela yang
terbuka di jendela yang sedang aktif
dalam Microsoft Windows.
• F5:
Dalam semua modern browser Internet
akan menekan F5 refresh atau reload
halaman
atau dokumen jendela.
Buka menemukan, mengganti, dan pergi
ke jendela Microsoft Word.
Mulai tayangan slide dalam PowerPoint.
• F6:
Pindahkan kursor ke Address bar di
Internet Explorer dan Mozilla Firefox.
Ctrl + Shift + F6 terbuka buka ke
dokumen Microsoft Word.
• F7:
Biasanya digunakan untuk periksa ejaan
serta gramatika memeriksa dokumen
Microsoft dalam program seperti Microsoft
Word, Outlook, dll
Shift + F7 menjalankan Thesaurus
memeriksa pada kata disorot.
Ternyata pada sisipan browsing di Mozilla
Firefox.
• F8:
Fungsi tombol * untuk memasukkan
Windows startup menu, biasanya digunakan
untuk
masuk ke Windows Safe Mode.
• F9:
Pengukuran yang Membuka toolbar dalam
Quark 5.0.
• F10:
Pada Microsoft Windows mengaktifkan
menu bar di aplikasi yang terbuka.
Shift + F10 sama kanan pada icon yang
disorot, file, atau link Internet.
• F11:
Modus layar penuh dalam semua modern
browser Internet.
• F12:
Buka Simpan sebagai jendela Microsoft
Word.
Shift + F12 menyimpan dokumen
Microsoft Word.
Ctrl + Shift + F12 mencetak dokumen
Microsoft Word.

Pasal Hak dan kewajiban warga negara, pasal warga negara

Hak dan Kewajiban warga negara diatur
dalam undang -undang sbb:

Pasal 27 ayat 2-3
Mengatur tentang
Penghidupan dan pembelaan terhadap negara.

Pasal 28 ayat A – J
Mengatur tentang segala bentuk Hak Asasi
Manusia.

Pasal 29 ayat 2
Mengatur tentang kebebasan atau hak untuk
memeluk agama (kepercayaan )

Pasal 30 ayat 1-5
Mengatur tentang Kewajiban membela negara ,
Usaha pertahanan dan keamanan rakyat,
Keanggotaan TNI dan Tugasnya , Kepolisian
Indonesia dan tugasnya , Susunan dan
kedudukan TNI & kepolisian Indonesia.

Pasal 31 ayat 1-5
Mengatur tentang Hak untuk mendapat
pendidikan yang layak , kewajiban
belajar ,Sistem pendidikan Nasional ,dan
Peran pemerintah dalam bidang Pendidikan
dan kebudayaan

Pasal 33 ayat 1-5
Mengatur tentang pengertian
perekonomian ,Pemanfaatan SDA , dan Prinsip
Perekonomian Nasional.
Pasal 34 ayat 1-4
Mengatur tentang Perlindungan terhadap
fakir miskin dan anak terlantar sebagai
tanggung jawab negara.

Pasal warga negara:

Pasal 26 ayat 1-3 isinya pengertian warga negara
dan penduduk

Pasal 27 ayat 1 berisi pengaturan tentang kedudukan
warga negara

Pasal 28 ayat 1 berisi tentang kemerdekaan berserikat
dan berkumpul

Pengertian Statistik

1. Pengertian statistik

Statistik adalah kumpulan data dalam
bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan
atau diagram yang menggambarkan atau
berkaitan dengan suatu masalah tertentu.

Contoh :

a.Statistik penduduk adalah kumpulan
angka-angka yang berkaitan dengan
masalah penduduk.

b.Statistik ekonomi adalah kumpulan
angka-angka yang berkaitan dengan
masalah ekonomi.
Beberapa pandangan laintentang
pengertian statistik dari para ahli:

1)Statistik adalah cara untu mengolah
data dan menarik kesimpulan-kesimpulan
yang teliti dan keputusan-keputusan yang
logik dari pengolahan data.
(Prof.Drs.Sutrisno Hadi,MA).

2)Statistik adalah sekumpulan cara
maupun aturan-aturan yang berkaitan
dengan pengumpulan, pengolahan
(Analisis), penarikan kesimpulan, atas
data-data yang berbentuk angka dengan
menggunakan suatu asumsi-asumsi
tertentu. (Prof.Dr.H.Agus Irianto).

3)Statistik adalah ilmu yang mempelajari
tentang seluk beluk data, yaitu tentang
pengumpulan, pengolahan, penganalisisa,
penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari
data yang berbentuk angka. (Ir.M.Iqbal
hasan,MM).

4)Statistik adalah metode yang memberikan
cara-cara guna menilai ketidak tentuan
dari penarikan kesimpulan yang bersifat
induktif. (Stoel dan Torrie).

5)Statistik adalah metode/asas-asas
mengerjakan/memanipulasi data
kuantitatif agar angka-angka tersebut
berbicara.(Anto dajan).

6)Statistik diartikan sebagai data
kuantitatif baik yang masih belum tersusun
maupun yang telah tersusun dalam bentuk
table. (Anto dajan).

7)Statistik adalah studi informasi dengan
mempergunakan metodologi dan teknik-
teknik perhitungan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan praktis yang
muncul di berbagai bidang. (Suntoyo
Yitnosumarto)

Jadi secara singkat statistik dapat
diartikan, sebagai cara maupun aturan-
aturan yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan (analisis),
penarikan kesimpulan, atas data-data
yang berbentuk angka-angka, dengan
menggunakan suatu asumsi-asumsi
tertentu. Sedangkan pengetahuan yang
membicarakan tentang cara-cara ini
disebut statistika.Statistika adalah
pengetahuan yang berkaitan dengan
metode, teknik atau cara mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan
menginterprestasikan data untuk disajikan
secara lengkap dalam bentuk yang mudah
dipahami penggunan

  Nazarul hikmah

Kata Statistik dapat diberi arti atau
pengertian yang bermacam-macam:

A. Dari segi etimologi (secara harfiyah)

Secara etimologis kata Statistik berasal dari kata Status (Bahasa Latin), yang mempunyai persamaan arti dengan
kata State (Bahasa Inggris) dan kata Staat (Bahasa Belanda), yang dalam Bahasa Indonesia kata tersebut berarti Negara.
Dalam hubungan ini, memang Statistik dikenal pada mula pertama kehadirannya sebagai “Bahan-bahan keterangan (data) yang mempunyai arti sangat penting dan mengandung kegunaan yang sangat besar bagi suatu negara (dalam hal ini Pemerintah). Bahan-bahan keterangan itu misalnya adalah bahan-bahan keterangan
mengenai banyaknya penduduk, kelahiran, perkawinan, perceraian, kamatian, pertanian, perdagangan, perpajakan, kesehatan, kemiliteran, pendidikan dan
lain sebagainya, yang tidak dapat dikesampingkan, sebab bahan-bahan keterangan itu akan dapat dijamdikan
dasar, pegangan atau pedoman di dalam pengambilan keputusan atau kebijaksanaan yang dianggap perlu oleh
negara (pemerintah). Sementara itu, dalam bahasa
Inggris dikenal adanya dua buah kata “Statistik” yang masing-masing mempunyai arti yang berbeda-beda, yaitu “Statistics” (dengan huruf S di akhir
suku katanya), dan “Statistic” (tanpa huruf S diakhir suku katanya).
Kata Statistics berarti: Ilmu
Statistik; sedang kata Statistic berarti
ukuran, yaitu ukuran yang diperoleh dari
sampel (bukan dari populasi).

B. Dari segi terminologi (secara lafdhiyah):

Secara terminologi kata Statistik dapat diberi pengertian yang bermacam-macam, masing-masing tergantung pada pemakaian atau penggunaan kata tersebut;
antara lain:

a. Kata Statistik dengan pengertian sebagai Data Statistik.
Data Statistik ialah bahan-bahan keterangan yang berupa
angka atau bilangan dengan persyaratan-persyaratan
tertentu.
Contoh: apabila kita menyebut Statistik NTCR maka kata
Statistik dalam ungkapan kata-kata itu mengandung
pengertian: bahan-bahan keterangan mengenai (yang berhubungan dengan) peristiwa-peristiwa Nikah,
Talak, Cerai dan Rujuk, yang tertuang dalam bentuk angka-angka tau bilangan-bilangan.

b. Kata Statistik dengan
pengertian sebagai Daftar (Tabel) atau keadaan
Contoh: Di halaman-halaman surat kabar misalnya, sering dijumpai kata-kata Statistik 9
Bahan Pokok Kebutuhan Hidup Sehari-hari (Beras, gula pasir, garam, minyak tanah, minyak
goreng, kain blaco dan lain sebagainya). Kata Statistik di
sini mengandung pengertian:
sebuah daftar atau tabel yang dalamnya dilukiskan atau
disajikan bahan-bahan keterangan mengenai keadaan
harga-harga sembilan macam bahan pokok kebutuhan
sehari-hari.

c. Kata Statistik dengan pengertian sebagai Kegiatan Perstatistikan atau Kegiatan Penstatistikan.
Contoh: Biro Pusat Statistik, adalah sebuah biro (Unit Kerja) pada suatu instansi yang
bidang kegiatannya atau tugas pokoknya adalah menangani kegiatan-kegiatan perstatistikan
atau penstatistikan.

d. Kata Statistik dengan pengertian sebagai Metode Statistik.
Tidak jarang pula kata Statistik diberi pengertian sebagai Metode Statistik. Yang dimaksud dengan Metoe
Statistik ialah Cara-cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menganalisa data angka dengan secara
teratur, ringkas dan jelas, dengan tujuan agar dapat
memberikan deskripsi (pelukisan atau penggambaran)
tentang keadaan data dimaksud.
Contoh: Seorang Dosen memberikan petunjuk atau
bimbingan kepada salah seorang mahasiswa yang
sedang menyusun Skripsi Sarjana, agar analisa datanya
dilakukan secara Statistik. Ini mengandung pengertian bahwa mahasiswa tersebut diminta oleh Dosen Pembimbingnya untuk mempergunakan Metode
Statistik dalam rangka penganalisaan datanya.

e. Kata Statistik dengan pengertian Ilmu Statistik.
Dimaksud dengan Ilmu Statistik ialah Ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari tentang cara-cara
pengumpulan data, pengolahan, penyajian, penganalisaan dan penarikan kesimpulan-kesimpulan terhadap data yang berwujud angka (bilangan), serta menyusun ramalan-ramalan secara ilmiah (prediction) atas dasar angka tersebut.

2. Statistik, Fungsi dan Kegunaannya.

Fungsi Statistik.
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa Statistik sebagai ilmu pengetahuan pada dasarnya berfungsi sebagai ALAT BANTU. Misalnya: (a) Sebagai alat bantu
untuk meringkas laporan, baik laporan administratip maupun laporan hasil penelitian ilmiah, yang berupa atau terdiri dari angka-angka atau bilangan-bilangan;
(b) Sebagai alat bantu di dalam menyusun
perencanaan, terutama perencanaan yang
memerlukan bahan-bahan keterangan
yang berupa angka-angka; (c) Sebagai alat
bantu di dalam mengadakan evaluasi atau
penilaian terhadap suatu gejala, peristiwa
atau keadaan, dan lain sebagainya.
Kegunaan Statistik.
Di antara kegunaan Statistik sebagai
ilmu pengetahuan adalah: (a) Untuk
menggambarkan keadaan, baik secara
umum amupun secara khusus; (b) Untuk
memperoleh gambaran tentang
perkembangan (pasang-surut) dari waktu
ke waktu; (c) Untuk mengetahui
permandingan (membandingkan) antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain;
(dalam) Untuk menilai keadaan dengan
jalan menguji perbedaan antara gejala
yang satu dengan gejala yang lain; (e)
Untuk menilai keadaan dengan jalan
mencari hubungan antara gejala yang satu
dengan gejala yang lain; (f) Untuk menjadi
dasar atau pedoman, baik di dalam
menarik kesimpulan, mengambil
keputusan, serta memperkirakan
terjadinya sesuatu hal atas dasar bahan-
bahan keterangan (data) yang telah
berhasil dihimpun, dan lain sebagainya.
3. Fungsi Dan Kegunaan Dalam Dunia
Pendidikan
Kemajuan atau perkembangan
anak didik setelah mereka menempuh
proses pendidikan dalam jangka waktu
tertentu sebenarnya yang bersifat
kualitatif, akan tetapi diubah menjadi data
yang bersifat kuantitatif karena dalam
kegiatan pernilaian hasil pendidikan cara
yang paling umum adalah dengan
menggunakan data kuantitatif , maka tidak
perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam
hal ini akan mempunyai fungsi yang
sangat penting sebagai alat bantu, yaitu
alat bantu untuk memperoleh,
menganalisis dan menyimpulkan hasil
yang telah di capai dalam kegiatan
penilaian tersebut.
Memperoleh gambaran baik, gambaran
secara khusus maupun gambaran secara
umum tentang suatu gejala,keadaan atau
peristiwa.
mengikuti perkembangan atau pasang
surut mengenai gejala keadaan atau
peristiwa tersebut, dari waktu ke kewaktu.
Melakukan pengujian, apakah gejala
yang satu berbeda dengan gejala yang lain
ataukah tidak, jika terdapat perbedaan
apakah perbedaan itu merupakan
perbedaan yang berarti (menyakinkan)
ataukah perbedan itu terjadi hanya secara
kebetulan saja.
Mengetahui, apakah gejala yang satu ada
hubungannya dengan gejala yang lain.
Menyusun laporan yang berupa data
kuantitatif dengan teratur, ringkas dan
jelas.
Manarik kesimpulan secara logis,
mengamil keputusan secara tepat dan
mantap, serta dapat memperkirakan atau
meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi
di masa mendatang, dan langkah konkret
apa yang kemungkinan perlu dilakukan
oleh seorang pendidik.
4. Pegolahan Statistik.
Statistik sebagai ilmu pengetahuan
dapat dibedakan dalam dua golongan,
yaitu Statistik Deskriptif (Description
Statistics) dan Statistik Inferensial
(Inferencial Statistics).
a. Statistik Deskriptif.
Dimaksud dengan Statistik
Deskriptif adalah Statistik yang membahas
atau mempelajari tentang cara-cara
mengumpulkan, mengolah (mengatur),
menyajikan dan menganalisa data angka
dengan cara yang teratur, ringkas dan
sederhana, sehingga mudah dimengerti dan
menarik perhatian.
Istilah lain untuk Statistik
Deskriptif adalah Statistik Deduktif.
Statistik jenis ini sifatnya hanya
menggambarkan data seringkas mungkin,
seteratur mungkin dan sejelas mungkin,
sehingga pembaca data mudah
memperoleh pengertian dari padanya.
Termasuk dalam kegiatan ini misalnya
pembuatan tabel-tabel (daftar-daftar),
grafik-grafik (diagram-diagram atau
bagan-bagan), curve-curve, dan lain
sebagainya.
b. Statistik Inferensial.
Adapun yang dimaksud dengan
Statistik Inferensial adalah Statistik yang
bertujuan untuk menarik kesimpulan-
kesimpulan, pengontrol keadaan, serta
menyusun ramalan-ramalan secara ilmiah
atas dasar data angka.
Istilah lain untuk Statistik
Inferensial ialah Statistik Induktif. Statistik
jenis ini berusaha untuk mencoba untuk
dapat menarik kesimpulan-kesimpulan
yang khas dimana dikehendaki suatu
penilaian atau keputusan. Dengan
demikian, maka Statistik Inferensial atau
Statistik Induktif ini tarafnya lebih dalam
dan lanjut dari pada Statistik Deskriptif
atau Statistik Deduktif yang telah
disebutkan di atas.
5. Bahan Mentah Statistik.
Bahan mentah bagi Statistik tiada
lain adalah data (jama dari kata datum),
yaitu data yang berwujud angka-angka
(bilangan-bilangan), atau lebih dikenal
dengan istilah Data Kwantitatif, dan Data
Kwantitatif inilah yang dikenal dengan
istilah Data Statistik.
Mengenai data angka ini dalam
Statistik dapat mempunyai kedudukan
(status) yang berbeda-beda. Kadang-
kadang ia berkedudukan sebagai lambang
dari variabel atau lambang dari gejala
yang diselidiki, yang sifatnya kwalitatif,
akan tetapi dilambangkan dengan angka;
misalnya usia (kwalitatif) dilambangkan
dengan 25 (maksudnya 25 tahun), dan
sebagainya. Kadang-kadang ia
berkedudukan sebagai frekwensi, yaitu
lambang dari angka-angka yang
menunjukkan seberapa kali gejala
berulang dalam suatu distribusi data, dan
kadang-kadang pula ia berkedudukan
atau melembangkan jumlah (hasil
penjumlahan).
Dalam Statistik kita juga mengenal
istilah angka-angka Eksak dan Angka-
angka Aproksimatip.
Angka-angka Eksak (angka-angka
yang pasti) ialah angka-angka yang
diperoleh dari proses penjumlahan dan
dapat dinyatakan sampai dengan unit yang
terakhir. Contoh: Dalam tahun 1979 pada
15 buah kecamatan di suatu Kabupaten,
tercatat sebanyak 375 peristiwa
Pernikahan.
Adapun Angka-angka Aproksimatip
(angka-angka perkiraan) adalah angka-
angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran yang biasanya bersifat
perkiraan. Contoh: Jika kita mengukur
panjang sebuah meja tulis, misalnya 1,5
Meter, maka angka 1,5 itu sebenarnya
bersifat Aproksimatip saja atau perkiraan
belaka. Sebab jika dipergunakan alat
pengukur lain yang lebih peka/lebih teliti,
mungkin panjang meja tulis itu adalah
1,51 meter atau mungkin juga 1,49 meter.
Meskipun demikian, tidaklah
semua angka-angka perkiraan itu adalah
merupakan hasil dari pengukuran, sebab
angka-angka yang diperoleh dari proses
penjumlahan pun dapat dinyatakan dalam
jumlah kira-kira. Misalnya, jika disebut
bahwa penduduk Kotamdya Yogyakarta 2
juta orang, maka 2 juta itu sebenarnya
relatih dan bersifat perkiraan. Sebab
dalam kenyataannya mungkin jumlah
yang sebenarnya adalah 2.681.106 orang.
6. Ciri Khas Statistik.
Pada dasarnya Statistik memiliki
tiga ciri khas, yaitu:
Statistik selalu bekerja dengan angka
(bilangan).
Ini mengandung pengertian bahwa
tanpa data angka mak Statistik tidak akan
mampu melaksanakan tugasnya sebagai
ilmu pengetahun.
Meskipun demikian bukanlah
berarti bahwa data yang bukan angka
(data kwalitatip) tidak mungkin digarap
secara Statistik. Data kwalitatif pun
sebenarnya dapat diolah secara Statistik,
asalkan terlebih dahulu diubah menjadi
data angka (data kwantitatip) dengan kata
lain data kwalitatip itu di kwantifikasikan
lebih dahulu (proses kwantifikasi). Contoh:
“Pandai”, “cukup”, “kurang” adalah data
kwalitatip. Data demikian dapat saja
diolah dengan Statistik, caranya: (1) Harus
diketahui berapa orang (dituangkan dalam
bentuk angka) yang tergolong pandai,
cukup dan kurang itu; (2) Yang disebut
pandai, cukup, dan kurang itu nilainya
berapa (dituangkan dalam bentuk angka,
misalnya “Pandai” nilainya= 80 – 100;
“cukup” nilainya= 60 – 79; “Kurang”
nilainy= 0 – 59 dan sebagainya.
Statistik bersifat obyektif.
Ini mengandung pengertian bahwa
Statistik bekerja menurut obyeknya;
dengan kata lain Statistik bekerja menurut
apa adanya. Kesimpulan-kesimpulan atau
ramalan-ramalan yang dihasilkan oleh
Statistik adalah semata-mata didasarkan
atas angka-angka yang dihadapi dan
diolah dan bukan didasarkan atas
subyektifitas atau pengaruh-pengaruh luar
lainnya. Itulah sebabnya mengapa Statistik
sering dikatakan sebagai “Alan penilai
kenyataan”.
Statistik bersifat universal.
Ini mengandung pengertian bahwa
ruang lingkup atau ruang gerak dan
bidang garapan Statistik tidaklah sempit.
Statistik dapat dipergunakan atau
diterapkan dalam hampir semua cabang
kegiatan hidup manusia. Dapat disaksikan
misalnya: Statistik harga, Statistik
moneter, Statistik Eksport dan Import,
Statistik Penduduk, Statistik Kelahiran,
Statistik Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk,
Statistik Pertanian, Statistik Perdagangan,
Statistik Kriminalitas, Statistik Psikologi
dan Pendidikan, Statistik Kesehatan,
Statistik Lalu Lintas….. dan lains
sebagainya, dan sudah barang tentu
termasuk pula di dalamnya Statistik
Keagamaan. Dengan singkat dapat
dikatakan bahwa Statistik bersifat
menyeluruh atau bersifat universal.
7. Pokok-pokok Persoalan Statistik.
Pada dasarnya pokok-pokok
persoalan yang dibahas dalam ilmu
Statistik ada tiga, yaitu:
Persoalan tentang rata-rata (Average);
Persoalan tentang pemencaran atau
penyebaran data (variability=dispersion);
Persoalan tentang hubungan/saling
hubungan (correlation/association).
a. Persoalan tentang rata-rata
Persoalan mengenai rata-rata
sebenarnya sering kali kita jumpai dalam
kehidupan kita sehari-hari. Seorang
tenaga pengajar perlu sekali memperoleh
gambaran tentang berhasil atau tidaknya
ialah mengajar di hadapan anak didiknya.
Untui itu maka evaluasi mutlak sangat
diperlukan. Salah satu caranya ialah
dengan jalan mengetahui berapakah rata-
rata nilai yang berhasil dicapai oleh anak
didiknya dalam mata pelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya. Seorang
pejabat Peradilan Agama akan dapat
mengetahui pasang surutnya N-T-C-R
dalam beberapa tahun terakhir (misalnya
selama PELITA II). Untuk keperluan
tersebut ialah perlu mengetahui berapa
kali rata-rata terjadi N-T-C-R tiap-tiap
tahun di lingkungan wilayah yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya.
Seorang Kepala Kantor wajib mengetahui
antara lain berapakah rata-rata keperluan
kertas dan karbon untuk keperluan
administrasi perkantoran dalam tiap-tiap
tahunnya, agar mudah di dalam
mengajukan DUK (Daftar Ususlan
Kegiatan). Agar dapat ditentukan dengan
tepat berapa buah bola lampu yang harus
diproduksi setiap tahun, maka seorang
Pengusaha Pabrik Bola Lampu Pijar akan
disibukkan dengan perhitungan rata-rata
kekuatan (daya tahan) lampu-lampu pijar
yang diproduksi pabriknya. Demikian
seterusnya.
Dengan contoh-contoh seperti
dikemukakan di atas jelas menunjukkan
bahwa pada dasarnya idea-idea Statistik
(Statistical Ideas) dengan sadar atau tidak
sadar sebenarnya telah banyak dan acap
kali kita praktekkan dalam hidup kita
sehari-hari. Persoalan rata-rata ini sangat
penting, sebab dengan mengetahui suatu
buah angka rata-rata saja, akan tergambar
atau tercermin keadaan umum secara
menyeluruh. Dan inilah persoalan
pertama yang dibahas dalam Statistik.
b. Persoalan tentang pemencaran atau
penyebaran data.
Persoalan kedua yang dibahas
dalam Statistik adalah apa yang dikenal
dengan istilah Dispersi atau Variabilita
(penyebaran atau pemencaran data).
Tentang hal ini kiranya akan dapat
dipahami melalui keterangan atau contoh
berikut ini:
Seorang Dekan Fakultas mengalami
kesulitan dalam menetapkan 1 (satu)
orang Sarjana Teladan disebabkan karena
terdapat 3 orang Sarjana yang memiliki
nilai rata-rata yang sama (dalam contoh
ini semuanya memiliki nilai rata-rata
sebesar 7), padahal predikat Sarjana
Teladan itu hanya mungkin diberikan
pada satu orang saja. Adapun data tentang
nilai-nilai yang dicapai oleh ketiga orang
sarjana itu adalah sebagai berikut:
Nilai-nilai Sarjana “A” =
62-69-78-66-71-74-64-76; Nilai rata-rata =
560: 8 Vak = 70;
Nilai-nilai Sarjana “B” =
70-70-70-70-70-70-70-70; Nilai Rata-rata =
560: 8 Vak = 70;
Nilai-nilai Sarjana “C” =
60-77-60-75-65-79-61-80; Nilai Rata-rata =
560: 8 Vak = 70.
Apabila data tersebut diukur
penyebaran atau pemencaran angka-
angkanya, maka secara Statistik dapat
ditentukan bahwa sarjana “B” lah yang
berhak diberi predikat sebagai sarjana
teladan, sebab data yang dimiliki oleh “B”
sifatnya homogin (dalam arti tingkat
pengetahuannya serasi dan seimbang
untuk keseluruhan vak), sedangkan data
yang dimiliki “A” dan “C” terlalu banyak
mempunyai variasi.
c. Persoalan tentang hubungan/saling
hubungan
Masalah korelasi atau asosiasi
inipun merupakan persoalan yang
fundamental dalam ilmu Statistik,
sehingga sementara sarjana dan para ahli
mengatakan bahwa “Jiwanya ilmu Statistik
adalah terletak pada persoalannya tentang
korelasi”. Tidak jauh berbeda dengan dua
persoalan yang telah diuraikan di atas,
persoalan tentang saling hubungan atau
korelasi inipun sebenarnya acap kali kita
jumpai dan bukan merupakan persoalan
yang asing lagi.
Kurangnya gizi anak akan
mempengaruhi atau ada hubungannya
dengan rendahnya nilai-nilai hasil belajar
yang dicapai oleh seorang murid; naiknya
produktivitas bahan pangan ada
korelasinya dengan menurunnya angka-
angka kematian; meningkatnya harga
bahan bakar minyak berhubungan searah
dengan naiknya ongkos angkutan dan
aniknya harga kebutuhan pokok hidup
sehari-hari lainnya; tinggi-rendahnya
tingkat pendidikan mungkin ada
hubungannya banyak sedikitnya angka-
angka perceraian, dan seterusnya.
Contoh-contoh di atas
menunjukkan bahwa antara satu gejala
(atau lebih) dengan gejala yang lain
mempunyai hubungan satu sama lain,
atau mempunyai korelasi.
Persoalan tentang korelasi ini
menjadi sangat penting, sebab dengan
mengetahui ada-tidaknya hubungan antara
gejala yang satu dengan gejala lainnya kita
akan dapat melakukan suatu langkah atau
tindakan yang dianggap perlu. Jika
berdasarkan hasil penelitian secara
Statistik ternyata bahwa memang benar
banyaknya pemutaran film-film avonturir
(film-film sex, gangster, blue film, dan
sebagainya) ada hubungannya dengan
merosotnya moral para remaja, maka
sudah barang tentu tanpa ragu-ragu akan
dapat diambil tindakan konkrit berupa:
dilarangnya import-import film sejenis itu
yang sangat merugikan kehidupan dunia
remaja kita.
Teknik korelasi dalam Statistik
bukan hanya dapat mengetahui ada-
tidaknya hubungan antara gejala yang satu
dengan gejala yang lain, melainkan dapat
pula mengukur seberapa besar kuat
hubungan itu dan hubungan bersifat
searah ataukah berlawanan arah, serta
menyatakan apakah hubungan itu
meyakinkan ataukah tidak.

KESIMPULAN
Secara etimologis kata Statistik
berasal dari kata Status (Bahasa Latin),
yang mempunyai persamaan arti dengan
kata State (Bahasa Inggris) dan kata Staat
(Bahasa Belanda), yang dalam Bahasa
Indonesia kata tersebut berarti Negara.
Kemajuan atau perkembangan
anak didik setelah mereka menempuh
proses pendidikan dalam jangka waktu
tertentu sebenarnya yang bersifat
kualitatif, akan tetapi diubah menjadi data
yang bersifat kuantitatif karena dalam
kegiatan pernilaian hasil pendidikan cara
yang paling umum adalah dengan
menggunakan data kuantitatif , maka tidak
perlu diragukan lagi bahwa statistik dalam
hal ini akan mempunyai fungsi yang
sangat penting sebagai alat bantu, yaitu
alat bantu untuk memperoleh,
menganalisis dan menyimpulkan hasil
yang telah di capai dalam kegiatan
penilaian tersebut.
Memperoleh gambaran baik, gambaran
secara khusus maupun gambaran secara
umum tentang suatu gejala,keadaan atau
peristiwa.
mengikuti perkembangan atau pasang
surut mengenai gejala keadaan atau
peristiwa tersebut, dari waktu ke kewaktu.
Melakukan pengujian, apakah gejala
yang satu berbeda dengan gejala yang lain
ataukah tidak, jika terdapat perbedaan
apakah perbedaan itu merupakan
perbedaan yang berarti (menyakinkan)
ataukah perbedan itu terjadi hanya secara
kebetulan saja.
Mengetahui, apakah gejala yang satu ada
hubungannya dengan gejala yang lain.
Menyusun laporan yang berupa data
kuantitatif dengan teratur, ringkas dan
jelas.
Manarik kesimpulan secara logis,
mengamil keputusan secara tepat dan
mantap, serta dapat memperkirakan atau
meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi
di masa mendatang, dan langkah konkret
apa yang kemungkinan perlu dilakukan
oleh seorang pendidik.