Netizens

Mungkin ada segelintir orang yg bertanya-tanya apa itu Netizen?mereka sejenis apa?atau apa ?nahhh..Netizen adalah gabungan dari dua

kata yakni Net (internet) dan Citizen (warga). Sebuah istilah bagi seorang yang sering berinteraksi dan menyuarakan aspirasinya melalui media online. Bisa dibilang,

Netizen ini memiliki 2 kewarganegaraan yakni dunia nyata (citizen) dan dunia maya (netizen). Pada dasarnya, para

netizen memiliki 3 aktivitas utama. Berkomunikasi adalah aktivitas utama dari mereka yang haus akan interaksi virtual. Media yang digunakan bisa berupa blog, website, email, chat, skype,

facebook dan twitter. Menyuarakan pendapat salah satu aktivitas dari para netizen ini. Kita bebas menyampaikan aspirasi kita secara objektif terhadap suatu peristiwa yang berkembang di masyarakat. Netizen layaknya penduduk di dunia physical, punya identitas

kependudukan sipil (avatar,username), punya rumah (homepage), punya kotak pos untuk surat menyurat (alamat e-mail),punya telepon (VoIP: Voice over Internet Protocol ), bisa bepergian

dari satu tempat ke tempat yang lain(pakai browser, apakah itu Firefox,Internet Explorer, Opera, dan lain sebagainya).

Mereka menghabiskan waktu 24-jam-nya, dengan terus berjuang tetap Connect! di dunia online lewat teknologi Internet dan mobile Internet.Gaya hidup sosial

masyarakat para Netizen semakin mengalami transformasi yang menjadi-jadi, akibat berbagai macam tren sosial yang terus berdatangan, mulai dari Blogs, Facebook, hingga kini dengan Twitter. Hayooh syapa tuh??…Gadget yang mereka bawa terus up to date, mulai dari handphone, Blackberry,android, hingga iPad.Tetap senantiasa Connect! Menjadi satu hasrat nomor satu, maka ketika dunia ter-Disconnect! mereka jadi kelabakan.contohnya ketika lagi seru smsan eeh tiba-tiba PULSA habiss BT kan…kurang lebih begitu.

Tiga bukti rokok elektrik lebih berbahaya dibanding rokok konvensional

Denpasar – Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengingatkan masyarakat terkait sejumlah bahaya rokok elektrik. Di antara bahayanya adalah mempercepat timbulnya penyakit berbahaya, mengandung lebih banyak racun dan banyak mengandung nikotin berbahaya.

1. Rokok elektrik mempercepat timbulnya penyakit berbahaya 

“Sekarang dengan rokok elektrik dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun sudah kena kanker paru-paru,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra ditemui usai menjadi pembicara dalam lokakarya “generasi muda bebas dari miras oplosan” di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, rokok konvensional dan rokok elektronik sama-sama tidak baik bagi kesehatan, namun rokok elektronik memiliki pemicu yang lebih cepat dibandingkan rokok konvensional seperti rokok linting yang menyebabkan kanker sekitar 30 tahun kemudian.

2. Rokok elektrik mengandung lebih banyak racun

Gede Wira Sunetra menjelaskan rokok elektrik memiliki kandungan nikotin cair yang lebih berbahaya termasuk adanya kandungan racun sianida, karbondioksida, tar hingga racun tikus.

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melalui Info POM Volume16 nomor 5 edisi September-Oktober 2015 terkait Bahaya Rokok Elektronik menyebutkan bahwa rokok elektronik atau elektrik memiliki efek yang merugikan.

Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari empat jenis campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, air dan flavoring atau perisa. 

3. Rokok elektrik mengandung nikotin berbahaya

BPOM menyebutkan nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. 

Selain itu, nikotin terbukti memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat badan janin dan perkembangan otak anak. 

Efek kronis yang berhubungan dengan paparan nikotin antara lain gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau pengentalan darah. Kandungan kadar nikotin dalam likuid rokok elektronik bervariasi dari kadar rendah hingga kadar tinggi. 

Namun seringkali kadar nikotin yang tertera di label tidak sesuai dan berbeda signifikan dari kadar yang diukur sebenarnya. Beberapa studi di dunia telah membuktikan inkonsistensi kadar nikotin tersebut. Demikian pula, hasil pengujian laboratorium oleh Badan POM terhadap tujuh merek likuid rokok elektronik yang dijual melalui kedai rokok dan secara “online” ditemukan empat merek diantaranya menunjukkan hasil kadar nikotin positif yang berbeda dengan yang tertera di label dengan simpangan deviasi sebesar 12,8 persen hingga 19,8 persen. 

Nikotin apabila digunakan secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama dan gradual akan terakumulasi dalam tubuh sehingga tidak dapat ditoleransi oleh tubuh dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

Kenapa Kita Susah Mengingat Memori Saat Bayi? Ini Alasannya

Otak akan kesulitan mengingat moment saat bayi karena beberapa hal.

Sebuah kenangan baik itu kenangan bahagia atau sedih akan senantiasa kita ingat. Kenangan itu sendiri bisa berupa kenangan saat masih anak-anak, remaja hingga kenangan di waktu dewasa. Tapi nih ya, berbicara mengenai kenangan, sadar atau tidak rupanya kita tak pernah bisa mengingat kenangan atau memori saat kita masih bayi. Saat masih bayi, apa yang kita lakukan, siapa yang senantiasa ada di sekitar kita, peristiwa bahagia atau sedih apa yang kita alami, semua kenangan tersebut nampaknya sama sekali tak pernah bisa kita ingat. Mmm, kenapa sih hal ini bisa terjadi? 

Kenapa kita sangat susah dan bahkan sama sekali tak bisa ingat kenangan atau memori kita saat kita masih bayi? Dikutip dari laman merdeka.com, susahnya mengingat kenangan atau memori saat bayi ini tentu terjadi bukan tanpa alasan. Susahnya mengingat kenangan saat bayi terjadi karena saat kita masih bayi, otak kita belum bisa berfungsi dengan baik. 

Otak, juga belum mampu menangkap dan menyimpan berbagai hal atau aktivitas yang dilakukan. Kalau pun sesekali kita ingat akan sesuatu yang terjadi saat bayi atau setidaknya balita, kemungkinan besar bahwa kenangan tersebut merupakan suatu peristiwa yang membekas di dalam hati di mana peristiwa itu bisa berupa peristiwa yang begitu membahagiakan atau sebaliknya yakni peristiwa yang sangat menyakitkan.

Meski kenangan tak bisa diingat saat dewasa, anak kecil tetap bisa mengingat siapa nama orang tua mereka, bagaimana cara berterima kasih, meminta maaf dan sejenisnya. Ingatan ini sendiri sering disebut sebagai ingatan semantic. Sementara di usia anak yang ke 2 hingga 4 tahun, anak akan mengingat moment yang benar-benar membekas dalam ingatannya dan memiliki makna penting bagi kondisi psikisnya.

Dikutip dari laman merdeka.com, selama ini, para ilmuwan dunia telah melakukan berbagai penelitian dan mencari tahu kenapa orang dewasa tak bisa mengingat kenangannya saat bayi. Dan setelah dilakukan penelitian dalam waktu lama, para ilmuwan ini pun akhirnya menyimpulkan bahwa otak bayi masih belum berfungsi dengan baik. Otak bayi juga belum terbentuk dengan baik sehingga menjadikannya sangat sulit mengingat kenangan yang ia alami. Meski otak bayi belum berfungsi dengan baik, para ilmuwan percaya bahwa otak bayi bisa menyimpan berbagai pelajaran yang mereka terima dan ingatannya akan pelajaran ini bisa sangat baik saat ia dewasa. 

Paul Frankland dan Sheena Josselyn dari Rumah Sakit Anak di Toronto mengungkapkan bahwa alasan yang lebih tepat kenapa seseorang tak bisa mengingat apa yang ia lakukan saat bayi adalah adanya pertumbuhan sel saraf di otak yang sangat cepat hingga ia dewasa. Pertumbuhan ini yang nantinya berpotensi memblokir atau menghadang kenangan saat bayi. Pertumbuhan sel saraf ini juga yang nantinya bisa berpengaruh pada kemampuan mengingat berbagai hal juga kenangan saat bayi. 

Kalau menurut kamu, kira-kira apa ya yang membuat kita sangat sulit mengingat kenangan kita saat masih anak-anak terutama kenangan saat kita masih bayi.

Sumber: m.vemale.com

PONSEL ANDROID MURAH DITENGARAI KIRIMKAN DATA PRIBADI PENGGUNA KE SERVER DI TIONGKOK

Sering heran mengapa produk smartphone asal Tiongkok bisa begitu murah padahal spesifikasinya terbilang tinggi? Laporan terbaru dari Kryptowire mengungkapkan bahwa ada software khusus yang diinstall para sejumlah produk smartphone tertentu untuk memantau pengguna, juga mengirimkan hasil pencarian kata kunci dan seluruh SMS yang masuk maupun dikirimkan pada sebuah server di Tiongkok tiap 72 jam.

Software yang juga rutin melacak data lokasi serta catatan panggilan telepon pengguna tersebut dikembangkan oleh Shanghai Adups Technology Company, dan sejauh ini masih belum jelas apa tujuan disertakannya software tersebut ke dalam ponsel. Menaggapi temuan tersebut, Tom Karygiannis selaku VP Kryptowire mengatakan kalau software tadi ‘bukanlah sebuah celah, tapi sebuah fitur.’

Pihak Adups mengklaim bahwa software mereka telah dijalankan pada lebih dari 700 juta unit smartphone (*mayoritas merupakan produk kelas low-end), dan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan terkemuka seperti Huawei & ZTE. Sayangnya masih belum jelas seberapa luas penyebaran software pelacak aktifitas pengguna ini, walaupun salah satu brand asal AS yaitu BLU Products mengakui kalau 120 ribu unit produk mereka telah disusupi software tersebut.

Dalam pernyataan resmi mereka, BLU Products mengatakan bahwa mereka telah mengetahui keberadaan software yang meresahkan tersebut, dan langsung menghapusnya dari seluruh produk mereka. Di lain pihak, Google selaku pemilik Android OS mengatakan kalau pihaknya baru tahu tentang masalah ini setelah mendapatkan laporan dari Kryptowire.

Sumber: gopego.com

MR. JOKOWI

Sejak kau pimpin negara

Muncul banyak perkara

PKI makin meraja-lela

Liberal makin angkat dada

Non Muslim Pimpin Jakarta

Di Sumber Waras, dia dijaga

Di Reklamasi, dia juga dibela

Hingga berani nista agama

4 November 2016 siang

Habaib & Ulama datang

Menunggumu hingga petang

Engkau menghilang

Kini, saat umat marah

Kau mulai beramah-tamah

Datang sini datang sana

Undang sini undang sana

Kau mulai main sandiwara

Hidupmu penuh pura-pura

Kau undang para Ulama 

Hanya untuk diadu domba

Selesaikan saja akar masalah

Jangan lagi masalah ditambah

Jangan kau lindungi Penista

Jangan kau korbankan Negara


AYO … TANGKAP AHOK … !!!


Sumber:www.habibrizieq.com/

Surat Terbuka Untuk Presiden RI, Kapolri, Terkait Kasus Penistaan Agama

SURAT TERBUKA Dari Ahli Bahasa Indonesia Kepada Presiden RI, Kapolri, Terkait Kasus Penistaan Agama


Perkenankan saya menyampaikan pikiran saya mengenai  “Dugaan” Penistaan Agama yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di manapun dan oleh siapapun di negeri kita tercinta, Indonesia.

Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang Terhormat,
1.  Bapak Presiden RI
2.  Bapak Kapolri cq. Kabareskrim  RI
3.  Bapak Panglima TNI
4.  Bapak Menteri Agama RI
5.  Kemendikbud cq Pusat Bahasa Indonesia
6.  Saudara saudara sebangsa dan Setanah Air

Perkenalan
Saya, Totong Sih Ariwanto, Mantan Lecturer/Dosen Bahasa Indonesia di Pusat Studi Asia Tenggara, Universitas Ho Chi Minh City, Vietnam,  memberikan pendapat, dengan harapan, pendapat ini bisa dibaca dan dipertimbangkan oleh Bapak Bapak yang saya sebut di atas.

A.  Bedah bersama Bahasa Indonesia

Bahasa yang kita pakai sehari hari ini sebenarnya sederhana dan cukup mudah dipahami oleh Bangsa Indonesia. Dalam kaidah KBBI suatu kalimat akan disebut lengkap jika memenuhi unsur SPOK (Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangan).

Namun bisa saja kalimat itu hanya terdiri dari SPK, SPO, SP bahkan P!!!!
– Saya makan nasi pakai sendok (SPOK)
– Saya makan pakai sendok (SPK)
– Makan!! (P) Kalimat Perintah…

Perlu dimengerti, Bentuk Pasif dan Aktif HANYALAH permasalahan Gramatika/Tata Bahasa. Maksudnya? Isi, makna ataupun esensi yang tersirat dalam suatu kalimat adalah diperankan oleh Predikat. Baik menggunakan bentuk Pasif maupun Aktif, makna atau isi kalimat TIDAK PERNAH BERUBAH.

Saya makan nasi atau Nasi saya makan, adalah kalimat YANG SAMA yang maknanya adalah Kegiatan MAKAN. Penggunaan Bentuk Aktif atau pasif hanya untuk MEMBEDAKAN bagian KALIMAT MANA yang akan ditonjolkan.

Ketika kita gunakan Bentuk Aktif: “Saya makan nasi” maka yang INGIN DITONJOLKAN/ DITEGASKAN adalah Saya. Dalam hal ini ditegaskan yang makan nasi adalah saya BUKAN Badu, Bukan Budi, BUKAN Amir, BUKAN dia tapi SAYA.

Ketika kita gunakan Bentuk  Pasif: “Nasi saya makan”, maka yang INGIN DITONJOLKAN / DITEGASKAN  adalah Nasi. Dalam hal ini ditegaskan yang dimakan adalah NASI BUKAN Jagung, BUKAN pecel, BUKAN Cendol tapi NASI.

SANGAT MUDAH DIPAHAMI.

Permasalahan Utama.
Saat ini sebagian bangsa Indonesia ramai membicarakan Ucapan Gubernur DKI, Bapak Basuki Tjahaya Purnama (selanjutnya saya tulis BTP).

Ucapan BTP pada menit ke 19:12 di Pulau Seribu.
“Dibohongi PAKAI Surat Al Maidah 51 macem macem itu.”
“Saya takut masuk neraka, dibodohin itu.”

Dengan membaca uraian saya di bagian atas….. akan SANGAT MUDAH menangkap arti, maksud ataupun makna kalimat yang diucapkan BTP.

Kita Bedah bersama.

“Dibohongi pakai Al Maidah 51, macem macem itu.”

Ini kalimat tidak lengkap hanya ada P dan K. Tapi sudah cukup mengandung arti sesuai yang diinginkan oleh Predikat yaitu “dibohongi” atau jika bentuk Aktif… membohongi. Dalam menit sebelumnya, ucapan ini ditujukan kepada Ibu Ibu yang hadir. Jadi makna dalam kalimat ini sudah sangat jelas yang dibohongi adalah Ibu Ibu (tentunya Ibu Ibu yang beragama Islam).

Yang tersirat dalam ucapan BTP adalah: Al Maidah dipakai sebagai alat untuk berbohong. Sangat jelas…

Baik dalam Bentuk Aktif maupun Pasif, makna kalimat tidak akan pernah berubah, karena Pesan utama dalam sebuah kalimat terlihat pada PREDIKAT (“Dibohongi”).

Hanya saja ketika sebuah kalimat tidak ada Obyek (Kalimat Intransitif) tentu tidak bisa diubah menjadi bentuk aktif.

B. Pendapat saya Pribadi.

BTP sebagai Gubernur, sudah mengucapkan atau melontarkan Pernyataan bernada “INSULTING”, (Menuduh, menghina atapun melecehkan), itu sudah sangat jelas!!!!! Lihat mimik atau pun nada nya waktu bicara

Sebagai Pengikut Non-Muslim (ini sama sekali bukan SARA) SANGAT TIDAK PANTAS, dan SANGAT MELAMPAU BATAS, saya ulang SANGAT MELAMPAU BATAS, BTP sebagai pemimpin memasuki AREA keyakinan Orang Lain (Islam), MENGGUNAKAN ayat ayat Al Qur”an yang sangat Disucikan oleh Umat Islam, dengan menuduh atau menghina sebagian orang Islam (dalam hal ini bisa Pemuka Agama Islam -Ulama, Kyai, Ustadz- yang menyampaikan Syiar Islam dan mungkin ayat lain dalam Al Quran, untuk menyeru Ummat Islam memilih Pemimpin yang SEIMAN) secara sadar atapun tidak sadar.

Lebih memprihatinkan, Pemeluk Agama lain (di Medsos) ikut “ Meng-COPAS” dan menafsirkan Ayat suci Al-Quran, demi mencari Pembenaran Ucapan Seorang BTP, yang merupakan Pemimpin bagi warga Jakarta.

Sebagai ILUSTRASI lain, banyak Video dan mungkin Kebaktian Sahabat kita yang NON MUSLIM, di mana Pendeta atau Pemuka Agama tersebut MENYERU kepada Jemaatnya untuk pilih AHOK (BTP).  “Ahok itu pilihan Tuhan, Ahok itu Utusan Tuhan untuk Jakarta”.  Kita pilih Pemimpin yang seiman… dsb..

Salahkah Pendeta yang menyampaikan ajakan tsb? SAMA SEKALI TIDAK SALAH, Bahkan KITA WAJIB MENGHORMATI seruan ITU. Itu Hak Mereka. Harus dihargai!!!!! Itulah Keyakinan yang TIDAK BOLEH DICAMPURI oleh Penganut agama lain. Islam pun tidak boleh memasuki area tersebut…….

Coba apa jadinya, maaf, ketika  dalam seruan Kebaktian tersebut, ada yang masuk dan menyela “MAU SAJA DIBOHONGI PAKAI BIBEL!!!!!” Tidak boleh kan… Pasti tidak boleh dan akan menimbulkan permasalahan serius…..

Ketika giliran Ulama menyampaikan seruan ini, kenapa semua bereaksi negative, SARA, bahkan seorang Menteri Agama dan Presiden pun minta AGAMA TIDAK BOLEH DIPAKAI ataupun DIBAWA UNTUK BERPOLITIK!!!!!!! Kenapa?  Sekali lagi kenapa????

Sangat DISESALKAN rujukan yang dipakai oleh seorang “AHLI BAHASA” Pusat Bahasa Indonesia, Ibu Yeyen Maryani, memberikan keterangan bahwa karena ini KALIMAT PASIF maka tidak ada unsur Penistaan. Saya sarankan kepada Mendikbud dalam hal ini Pusat Bahasa Indonesia, untuk mendiskusikan ulang Pernyataan Ahli Bahasa tsb. Karena pernyataan itu sekarang banyak “di-COPAS” oleh Netizen tanpa mereka mengerti makna dari kalimat yang diucapkan BTP.  Sekali lagi makna kalimat bukan ditentukan oleh bentuk Pasif ataupun bentuk Aktif, tapi lebih ditentukan oleh Predikat……  dan akan LEBIH MENYESATKAN jika dipakai oleh Bareskrim sebagai Rujukan dalam MEMUTUSKAN KASUS INI.

Penutup

Bahwa sudah demikian adanya, Bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai Suku, Ras Agama dan Keyakinan. Ada yang perlu dipahami: Jangan memasuki Urusan Agama yang Diyakini seseorang.   Bagimu agamamu, bagiku agamaku.

Bahwa kita hidup di Indonesia, tetangga dan bahkan Adik, kakak dan Saudara kita ada yang Islam, Katholik, Kristen, Budha, Hindu, Kong Hu Chu bahkan tidak ber-Tuhan. Itu urusan masing masing. Kita tetap hidup rukun berdampingan, bercanda tanpa menyinggung satu sama lainnya.

Bahwa, SAMPAI LEBARAN KUDA (meminjam istilah SBY, 2016)  yang namanya Air dan Minyak Sayur, Tidak akan pernah bisa disatukan, Dikocok, Diudeg, dengan energy Sedahsyat Bom Atom pun, mereka tidak akan bersatu. Tetapi coba berikan warna yang indah pada air, minyak, letakkan dalam SATU gelas yang indah, biarkan saja begitu…. pasti akan menjadi suatu Ornamen yang indah dilihat dan mungkin dirasakan.

Demo yang dihadiri oleh Ratusan ribu Ummat Islam bukanlan Masalah Pilkada. Namun itu adalah Demo Sebagian Ummat dari berbagai wilayah Indonesia yang merasa Tersinggung hanya karena Kesombongan, Arogansi, Tutur kata yang tidak Bijak, merasa paling benar….. dari seorang Pemimpin yang ada di kita.

‘Tentu akan indah jika kita memaafkan’ katanya begitu… Namun harus dingat…. kata kata itu telah terlontar, telah terucap, dan telah menyakiti Ummat Islam.

Semoga keadilan MASIH bisa ditegakkan di Bumi Pertiwi, Indonesia. Jangan lagi ada Diskriminasi Hukum, tajam ke bawah Tumpul ke atas.

Saya sepenuhnya bertanggung jawab terhadap isi tulisan ini.

Semoga Allah SWT memberikan hidayah bagi Pemimpin bangsa ini untuk mengambil keputusan yang tepat dengan Rujukan yang tepat dan benar. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Bogor, 7 November 2016

Totong Sih Ariwanto

Sumber : http://www.fpi.or.id/

Kasus Mirna: 10 Bukti Hukum Jessica Tidak Bersalah

Berikut ini adalah 10 bukti bahwa Jessica Kumala Wongso tidak bersalah dalam kematian Wayan Mirna Salihin:

Pertama. Tidak ada 1 bukti pun bahwa Jessica menuangkan sianida ke dalam gelas Vietnamesee Ice Coffe, padahal menurut ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar bukti CCTV tersebut sudah di-tempering. Bayangkan sudah di-tempering saja tidak ada bukti Jessica menuangkan apapun ke dalam gelas Vietnamesse Ice Coffe yang diminum Wayan Mirna Salihin.

Kedua. Cairan lambung 70 menit yang diambil setelah Mirna mati adalah negatif sianida. Dan sianida 0,2 mg/l yang ditemukan di dalam lambung korban Mirna adalah hasil post mortem. Logisnya Mirna mati bukan karena sianida, karena jika Mirna benar-benar mati karena sianida, maka 70 menit pasca kematian , cairan lambung yang diambil tersebut harusnya positif sianida, tetapi fakta telah membuktikan bahwa negatif sianida. Sehingga matinya Mirna tidak ada kaitannya sama sekali dengan Jessica.

Ketiga. Tidak ada bercak merah pada organ bagian luar korban Mirna, yang menjadi fakta adalah ada warna biru di organ tubuh bagian luar dari korban Mirna. Karena jika keracunan sianida , yang akan muncul adalah warna merah bukan warna biru. Dan munculnya warna biru tersebut dibuktikan dengan adanya hasil pemeriksaan dokter UGD RS. Abdi Waluyo.

Keempat. Lambung korban Mirna mengalami korosi dan erosi yang hebat, dan tidak mengalami pembengkakan. Padahal jika benar mengalami keracunan sianida, maka organ lambung korban Mirna akan mengalami pembengkakan, dan itu sudah dijelaskan oleh ahli Toksikologi yang dihadirkan di persidangan.

Kelima. Jessica tidak pernah menuangkan sianida seberat 5 gr yang diambil dari tasnya yang berwarna coklat sebagaimana yang dituduhkan JPU, Karena fakta telah membuktikan bahwa tas tersebut sudah disita , tapi tidak ditemukan ceceran/bekas sianida. Fakta lainnya adalah JPU tidak pernah menunjukan sianida seberat 5 gr tersebut.

Keenam. Bahwa tangan dan jari-jari Jessica tidak mengalami iritasi. Padahal menurut ahli Toksikologi Nursamran Subandi apabila terpegang/tersentuh sianida maka akan gatal-gatal, harus cepat-cepat cuci tangan dan jika gatal-gatal tidak cuci tangan, maka tangan akan melepuh akibat tajamnya sianida. Faktanya tangan Jessica tidak melepuh.

Ketujuh. Pada sample urine, hati, ginjal  dan empedu yang diperiksa tidak ditemukan asam tiosianat. Dan pada orang yang mengalami keracunan sianida akan ditemukan asam tiosianat di dalam urine, ginjal, hati dan empedu, dan itu sudah dijelaskan oleh ahli Toksikologi di persidangan. Sehingga Mirna mati bukan karena sianida karena tidak ditemukan asam tiosianat di empat organ tersebut.

Kedelapan. Bahwa pada saat dilakukan penekanan di bagian dada korban Mirna tidak tercium bau kacang almont. Dan semua ahli Toksikologi telah menerangkan bahwa jika keracunan sianida maka pada akan tercium sianida , karena kacang almont pada mayat adalah ciri khas orang tersebut mati karena sianida.

Kesembilan. Selama ini Jessica dituduh memasukkan sedotan ke dalam gelas Vietnamesse Ice Coffe yang diminum korban Mirna, tapi fakta hukum membuktikan sedotan dibuang di pantry Olivier Cafe oleh Marwan Amir, karyawan Olivier Cafe. Ini yang menjadi pertanyaan besarnya mengapa Olivier Cafe harus membuang sedotan tersebut. Tetapi apapun alasannya kini fakta hukum telah membuktikkan bahwa tidak ada sidik jari Jessica di gelas, karena memang Jessica tidak pernah memegang gelas tersebut.


Kesepuluh. Selama ini JPU menuduh Jessica sengaja menyusun 3 paper bag di meja nomor 54, sehingga aktivitas Jessica menjadi terhalang oleh kamera CCTV. Tapi fakta telah membuktikan bahwa CCTV yang jumlahnya lebih dari satu yang letaknya dari berbagai sudut di Olivier Cafe. CCTV yang jumlahnya lebih dari satu tersebut pun tidak ada satu CCTV pun yang menujukan Jessica memasukan apapun ke dalam gelas berisi kopi yang diseruput korban Mirna. Ditambah lagi dengan keterangan saksi dari Olivier Cafe yang tidak melihat Jessica memasukkan apapun ke dalam gelas tersebut, kaena memang Jessica tidak pernah menyentuh apalagi memasukan sianida.
Bonus : 

Cantik kan :v

Sumber : klik disini