Netizens

Mungkin ada segelintir orang yg bertanya-tanya apa itu Netizen?mereka sejenis apa?atau apa ?nahhh..Netizen adalah gabungan dari dua

kata yakni Net (internet) dan Citizen (warga). Sebuah istilah bagi seorang yang sering berinteraksi dan menyuarakan aspirasinya melalui media online. Bisa dibilang,

Netizen ini memiliki 2 kewarganegaraan yakni dunia nyata (citizen) dan dunia maya (netizen). Pada dasarnya, para

netizen memiliki 3 aktivitas utama. Berkomunikasi adalah aktivitas utama dari mereka yang haus akan interaksi virtual. Media yang digunakan bisa berupa blog, website, email, chat, skype,

facebook dan twitter. Menyuarakan pendapat salah satu aktivitas dari para netizen ini. Kita bebas menyampaikan aspirasi kita secara objektif terhadap suatu peristiwa yang berkembang di masyarakat. Netizen layaknya penduduk di dunia physical, punya identitas

kependudukan sipil (avatar,username), punya rumah (homepage), punya kotak pos untuk surat menyurat (alamat e-mail),punya telepon (VoIP: Voice over Internet Protocol ), bisa bepergian

dari satu tempat ke tempat yang lain(pakai browser, apakah itu Firefox,Internet Explorer, Opera, dan lain sebagainya).

Mereka menghabiskan waktu 24-jam-nya, dengan terus berjuang tetap Connect! di dunia online lewat teknologi Internet dan mobile Internet.Gaya hidup sosial

masyarakat para Netizen semakin mengalami transformasi yang menjadi-jadi, akibat berbagai macam tren sosial yang terus berdatangan, mulai dari Blogs, Facebook, hingga kini dengan Twitter. Hayooh syapa tuh??…Gadget yang mereka bawa terus up to date, mulai dari handphone, Blackberry,android, hingga iPad.Tetap senantiasa Connect! Menjadi satu hasrat nomor satu, maka ketika dunia ter-Disconnect! mereka jadi kelabakan.contohnya ketika lagi seru smsan eeh tiba-tiba PULSA habiss BT kan…kurang lebih begitu.

Kominfo Akan Bikin Panduan Etika Menggunakan Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan persoalan etika dalam penggunaan media sosial tidak cukup hanya diawasi oleh sejumlah peraturan. Kominfo menilai harus ada upaya penyelesaian sosial untuk mengimbanginya.

“Konten hoax, negatif, hingga penghasutan di media sosial tidak cukup hanya diselesaikan dengan pendekatan regulasi, tapi harus ada upaya pendekatan sosial,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, Selasa, 29 November 2016. “Kominfo sudah memblokir hampir 770 ribu konten di internet, tapi itu saja tidaklah cukup.”

Sebelumnya, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) resmi diberlakukan pada Senin kemarin. Salah satu poin penting dalam revisi tersebut adalah mengenai kewenangan pemerintah untuk memblokir atau memutus akses terhadap informasi elektronik yang melanggar hukum, termasuk akun media sosial yang menyebarkan konten negatif.

“Capek kalau cuma blokar-blokir, wartawan juga nanya terus, udah blokir berapa ratus ribu,” ujar Rudiantara. Oleh karena itu, ujarnya, Kominfo meminta bantuan kepada para sosiolog dan budayawan untuk bersama-sama membuat panduan etika dalam menggunakan media sosial.

Rudiantara menambahkan panduan ini tidak hanya berupa anjuran semata, namun pemerintah ke depan juga akan fokus pada aspek hulu, tidak hanya hilir. “Jadi tidak hanya di hilir saja dengan main tangkap dan blokir, namun aspek hulu lebih penting, dengan memberikan literasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” tutupnya.

Asus Hadirkan P2430U,Notebook Stylish untuk Profesional

Jakarta – Asus kembali menghadirkan sebuah perangkat notebook andal cocok untuk para profesional. Berasal dari lini keluarga notebook AsusPRO, perangkat komputer mobile Asus P2430 dihadirkan untuk menemani para profesional dalam tiap kegiatannya.

“Asus P2430 menawarkan kehandalan, performa, mobilitas tinggi, dan di saat yang sama, tetap stylish dan elegan. Tidak hanya itu, perangkat komputasi jinjing ini pun telah dilengkapi dengan berbagai teknologi terbaru untuk mendukung aktivitas penggunanya,” kata Juliana Cen, Country Product Group LeaderSelasa (29/11).

P2430U telah menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-6. Selain kinerja tinggi, prosesor seri ini juga menawarkan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan versi sebelumnya. Laptop ini juga telah menggunakan grafis Nvidia GeForce seri 900 yang dibuat berbasis arsitektur Maxwell.

“Dengan tekstur brushed-hairline aluminum pada body notebook, Asus masih menambahkan lapisan scratch-resistant coating pada panel LCD-nya,” tutur Juliana. “Layar tersebut pun telah dilengkapi dengan fitur anti glare agar layarnya semakin nyaman dipandang mata dan tidak memantulkan bayangan serta tidak cepat membuat mata lelah,” imbuh Juliana.

Laptop ini juga tergolong tipis, dengan ketebalan hanya 2,3 sampai 2,6cm serta bobot yang relatif ringan, hanya 1,95 kg- sudah termasuk baterai 4-cell yang memastikan pengguna tetap dapat mudah membawa notebook ini ke manapun ia pergi.

Notebook ini memiliki memory utama DDR4 sebesar 4GB yang juga bisa ditambah kapasitasnya hingga 16 GB.

Sebagai notebook untuk segmentasi korporat, Asus telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang terpasang pada hardware dan sistemnya. Sistem keamanan ini dapat diatur melalui aplikasi Asus Business Manager, dengan menyetel fitur Security.

Anda dapat mengunci fungsi USB dengan password, sehingga orang lain tidak bisa mentransfer maupun mengambil data pribadi dari notebook Asus P2430 tanpa seizin Anda. Harddisk notebook ini dapat dikunci menggunakan password dengan cara mengaktifkan fitur HDD user password protection.

Asus membanderol notebook ini dengan kisaran harga Rp 9,299 – 12,099 juta. Spesifikasi yang ditawarkan Asus untuk notebook ini adalah Intel Core i7-6500U Processor (4M Cache, up to 3.10 GHz), disusul Intel Core i5-6200U Processor (3M Cache, up to 2.80 GHz) (P2430UJ-WO0062D) dan terakhir Intel Core i3-6100U Processor (3M Cache, 2.30 GHz).

Tiga bukti rokok elektrik lebih berbahaya dibanding rokok konvensional

Denpasar – Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengingatkan masyarakat terkait sejumlah bahaya rokok elektrik. Di antara bahayanya adalah mempercepat timbulnya penyakit berbahaya, mengandung lebih banyak racun dan banyak mengandung nikotin berbahaya.

1. Rokok elektrik mempercepat timbulnya penyakit berbahaya 

“Sekarang dengan rokok elektrik dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun sudah kena kanker paru-paru,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra ditemui usai menjadi pembicara dalam lokakarya “generasi muda bebas dari miras oplosan” di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, rokok konvensional dan rokok elektronik sama-sama tidak baik bagi kesehatan, namun rokok elektronik memiliki pemicu yang lebih cepat dibandingkan rokok konvensional seperti rokok linting yang menyebabkan kanker sekitar 30 tahun kemudian.

2. Rokok elektrik mengandung lebih banyak racun

Gede Wira Sunetra menjelaskan rokok elektrik memiliki kandungan nikotin cair yang lebih berbahaya termasuk adanya kandungan racun sianida, karbondioksida, tar hingga racun tikus.

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melalui Info POM Volume16 nomor 5 edisi September-Oktober 2015 terkait Bahaya Rokok Elektronik menyebutkan bahwa rokok elektronik atau elektrik memiliki efek yang merugikan.

Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari empat jenis campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, air dan flavoring atau perisa. 

3. Rokok elektrik mengandung nikotin berbahaya

BPOM menyebutkan nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. 

Selain itu, nikotin terbukti memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat badan janin dan perkembangan otak anak. 

Efek kronis yang berhubungan dengan paparan nikotin antara lain gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau pengentalan darah. Kandungan kadar nikotin dalam likuid rokok elektronik bervariasi dari kadar rendah hingga kadar tinggi. 

Namun seringkali kadar nikotin yang tertera di label tidak sesuai dan berbeda signifikan dari kadar yang diukur sebenarnya. Beberapa studi di dunia telah membuktikan inkonsistensi kadar nikotin tersebut. Demikian pula, hasil pengujian laboratorium oleh Badan POM terhadap tujuh merek likuid rokok elektronik yang dijual melalui kedai rokok dan secara “online” ditemukan empat merek diantaranya menunjukkan hasil kadar nikotin positif yang berbeda dengan yang tertera di label dengan simpangan deviasi sebesar 12,8 persen hingga 19,8 persen. 

Nikotin apabila digunakan secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama dan gradual akan terakumulasi dalam tubuh sehingga tidak dapat ditoleransi oleh tubuh dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

Menghapus Keberadaan Anda di Internet

Jakarta – Merasa keberadaan Anda di dunia maya sudah terlalu berlebihan dan ingin menghapusnya? Kini terdapat solusi sederhana untuk melakukannya.

Satu situs dari Swedia menawarkan semua orang untuk menghapus keberadaan Anda di dunia maya dengan melakukan beberapa klik saja.

Sebuah situs deseat.me bakal membantu Anda menghapuskan keberadaan di internet dengan menghapus semua akun di internet milik Anda.

Layanan deseat.me tersebut didesain duo programer Wille Dahlbo dan Linus Unneback.

Dengan masuk menggunakan akun Google, deseat.me akan mencari akun yang telah dibuat di internet. Menggunakan protokol Google OAuth untuk mengakses data pengguna, deseat.me kemudian memberikan link untuk melakukan penghapusan setiap akun yang ingin dihilangkan.

Berdasarkan contoh layanan yang diberikan, deseat.me mampu menghapus keberadaan Anda di Facebook, WhatsApp, LinkedIn, YouTube, Vimeo, Twitter dan lain-lain.

Meski begitu kendati akun Anda sudah dihapus, bukan berarti Anda benar-benar hilang dari internet. Pada akun di media sosial, meski sudah dihapus, masih ada catatan seperti likes, shares serta repost pada profile pengguna lainnya.

Sementara itu layanan seperti Google memberikan masa tenggang di mana pengguna bisa kembali mengaktifkan akun mereka.

Bagaimana? Tertarik menghapus keberadaan Anda di internet?

Menilik Hari Guru dan Sistem Pendidikan dalam Islam

Jika berbicara tentag hari guru tanggal 25 November tentunya tidak terlepas dari yang namanya sisitem pendidikan. Para ulama telah menulis banyak kitab untuk menjelaskan mengenai kewajiban dan hak para guru dan siswa, serta sifat-sifat yang harus dimiliki oleh keduanya dalam proses belajar mengajar. An Nimari Al Qurthubiy misalnya telah menulis dalam kitabnya Jami’ bayaanil ‘ilmi wa fadhlih mengenai perilaku guru dan siswanya, begitu pula Imam Al Ghazali dalam kitab Fatihatul ‘Ulum dan Ihya Ulumuddin menjelaskan tentang sifat-sifat kesucian, penghormatan, dan menempatkan guru langsung berada setelah kedudukan para nabi.

Rasulullah saw. bersabda: “Tinta para ulama lebih baik dari darahnya para syuhada”. Begitu pula seorang penyair Arab, Syauqiy bek mengakui pula tentang nilai seorang guru dengan pernyataannya: “Berdiri dan hormati guru dan berilah ia penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul”.
Guru merupakan spiritual father bagi siswanya. Hal ini disebabkan guru memberikan bimbingan jiwa siswanya dengan ilmu, mendidik dan meluruskan akhlaknya. Menghormati guru berarti penghormatan terhadap anak-anak kita, menghargai guru berarti penghargaan terhadap anak-anak kita. Dengan guru itulah mereka hidup dan berkembang. Bahkan Abu Dardaa melukiskan hubungan guru dan murid itu sebagai pertemanan dalam kebaikan dan tanpa keduanya maka tidak ada kebaikan.
Itulah bagaimana Islam telah menggambarkan tentang Guru. Jika kita kaitkan antara Guru dan sistem Pendidikan. Apa yang terjadi pada system pendidikan kita saat ini?
Fakta yang menyakitkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia berada di urutan 12 dari 12 negara Asia, bahkan lebih rendah dari Vietnam. Sementara itu, berdasarkan hasil penilaian program pembangunan PBB (UNDP) pada tahun 2000 menunjukan kualitas SDM Indonesia menduduki urutan ke-109 dari 174 negara atau sangat jauh dibandingkan negara Singapura yang berada pada urutan ke-24
Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini memang adalah sistem pendidikan yang sekular-materialistik. Bila disebut bahwa sistem pendidikan nasional masih mewarisi sistem pendidikan kolonial, maka watak sekuler-materialistik inilah yang paling utama, yang tampak jelas pada hilangnya nilai-nilai transedental pada semua proses pendidikan, mulai dari peletakan filosofi pendidikan, penyusunan kurikulum dan materi ajar, kualifikasi pengajar, proses belajar mengajar hingga budaya sekolah/kampus sebagai hidden curiculum, yang sebenarnya berperanan sangat penting dalam penanaman nilai-nilai.
Megaproyek “pengkapitalismetisasian pendidikan” yang memaksa sistem pendidikan Indonesia tunduk dan terdikte pada aturan baku “pembisnismahalan” seluruh pembiayaan yang berkenaan dengan kebijakan seputar pendidikan, terpaksa menyeret publik pada perilaku pembodohan-bukan pencerdasan. Wajah pendidikan di negeri ini sekarang disinyalir tak mampu merubah generasi ini menjadi generasi yang dapat melakukan perubahan besar bagi bangsa, bahkan mungkin akan mengalami kejatuhannya.
Pendidikan sekuler-materialistik juga memberikan kepada siswa suatu basis pemikiran yang serba terukur secara material, kekinian dan serba profan serta memungkiri hal-hal yang bersifat transedental dan imanen. Disadari atau tidak, berkembang penilaian bahwa hasil pendidikan haruslah dapat mengembalikan investasi yang telah ditanam. Pengembalian itu dapat berupa gelar kesarjanaan, jabatan, kekayaan atau apapun yang setara dengan nilai materi yang telah dikeluarkan. Agama ditempatkan pada posisi yang sangat individual. Nilai transendental dirasa tidak patut atau tidak perlu dijadikan sebagai standar penilaian sikap dan perbuatan. Tempatnya telah digantikan oleh etik yang pada faktanya bernilai materi juga.
Lalu bagaimanakah kita memperbaiki sistem pendidikan kita agar dapat memberikan pendidikan yang bermutu bagi warga negara Indonesia. Dalam konteks pendidikan, Islam telah menentukan bahwa negaralah yang berkewajiban untuk mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan yang diterapkan dan mengupayakan agar pendidikan dapat diperoleh rakyat secara mudah. Perhatian Rasulullah saw. Terhadap dunia pendidikan tampak ketika beliau menetapkan para tawanan Perang Badar dapat bebas jika mereka mengajarkan baca-tulis kepada sepuluh orang penduduk Madinah. Imam ad-Damsyiqi telah menceritakan sebuah riwayat dari al-Wadliyah bin Atha’ yang menyatakan, bahwa di kota Madinah pernah ada tiga orang guru yang mengajar anak-anak, khalifah Umar bin al-Khathab memberikan gaji kepada mereka masing-masing sebesar 15 dinar ( 1 dinar=4,25 gram emas).
Pendidikan dalam Islam harus kita pahami sebagai upaya mengubah manusia dengan pengetahuan dengan sikap dan prilaku yang sesuai dengan kerangka nilai tertentu (Islam). Secara pasti tujuan pendidikan Islam yaitu menciptakan SDM yang berkepribadian Islam, dalam arti cara berfikirnya berdasarkan nilai Islam dan berjiwa sesuai dengan ruh dan nafas Islam. Begitu pula, metode pendidikan dan pengajarannya di rancang untuk mencapai tujuan tadi. Setiap metodologi yang tidak berorientasi pada tercapainya tujuan tersebut tentu akan dihindarkan. Jadi, pendidikan Islam bukan semata-mata melakukan knowledge transfer, tetapi memperhatikan apakah ilmu pengetahuan yang diberikan itu dapat mengubah sikap atau tidak. Dalam kerangka ini maka diperlukan monitoring yang intensif oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk pemerintah (negara) terhadap prilaku peserta didik, sejauh mana mereka terikat dengan konsepsi-konsepsi Islam.

Kenapa Kita Susah Mengingat Memori Saat Bayi? Ini Alasannya

Otak akan kesulitan mengingat moment saat bayi karena beberapa hal.

Sebuah kenangan baik itu kenangan bahagia atau sedih akan senantiasa kita ingat. Kenangan itu sendiri bisa berupa kenangan saat masih anak-anak, remaja hingga kenangan di waktu dewasa. Tapi nih ya, berbicara mengenai kenangan, sadar atau tidak rupanya kita tak pernah bisa mengingat kenangan atau memori saat kita masih bayi. Saat masih bayi, apa yang kita lakukan, siapa yang senantiasa ada di sekitar kita, peristiwa bahagia atau sedih apa yang kita alami, semua kenangan tersebut nampaknya sama sekali tak pernah bisa kita ingat. Mmm, kenapa sih hal ini bisa terjadi? 

Kenapa kita sangat susah dan bahkan sama sekali tak bisa ingat kenangan atau memori kita saat kita masih bayi? Dikutip dari laman merdeka.com, susahnya mengingat kenangan atau memori saat bayi ini tentu terjadi bukan tanpa alasan. Susahnya mengingat kenangan saat bayi terjadi karena saat kita masih bayi, otak kita belum bisa berfungsi dengan baik. 

Otak, juga belum mampu menangkap dan menyimpan berbagai hal atau aktivitas yang dilakukan. Kalau pun sesekali kita ingat akan sesuatu yang terjadi saat bayi atau setidaknya balita, kemungkinan besar bahwa kenangan tersebut merupakan suatu peristiwa yang membekas di dalam hati di mana peristiwa itu bisa berupa peristiwa yang begitu membahagiakan atau sebaliknya yakni peristiwa yang sangat menyakitkan.

Meski kenangan tak bisa diingat saat dewasa, anak kecil tetap bisa mengingat siapa nama orang tua mereka, bagaimana cara berterima kasih, meminta maaf dan sejenisnya. Ingatan ini sendiri sering disebut sebagai ingatan semantic. Sementara di usia anak yang ke 2 hingga 4 tahun, anak akan mengingat moment yang benar-benar membekas dalam ingatannya dan memiliki makna penting bagi kondisi psikisnya.

Dikutip dari laman merdeka.com, selama ini, para ilmuwan dunia telah melakukan berbagai penelitian dan mencari tahu kenapa orang dewasa tak bisa mengingat kenangannya saat bayi. Dan setelah dilakukan penelitian dalam waktu lama, para ilmuwan ini pun akhirnya menyimpulkan bahwa otak bayi masih belum berfungsi dengan baik. Otak bayi juga belum terbentuk dengan baik sehingga menjadikannya sangat sulit mengingat kenangan yang ia alami. Meski otak bayi belum berfungsi dengan baik, para ilmuwan percaya bahwa otak bayi bisa menyimpan berbagai pelajaran yang mereka terima dan ingatannya akan pelajaran ini bisa sangat baik saat ia dewasa. 

Paul Frankland dan Sheena Josselyn dari Rumah Sakit Anak di Toronto mengungkapkan bahwa alasan yang lebih tepat kenapa seseorang tak bisa mengingat apa yang ia lakukan saat bayi adalah adanya pertumbuhan sel saraf di otak yang sangat cepat hingga ia dewasa. Pertumbuhan ini yang nantinya berpotensi memblokir atau menghadang kenangan saat bayi. Pertumbuhan sel saraf ini juga yang nantinya bisa berpengaruh pada kemampuan mengingat berbagai hal juga kenangan saat bayi. 

Kalau menurut kamu, kira-kira apa ya yang membuat kita sangat sulit mengingat kenangan kita saat masih anak-anak terutama kenangan saat kita masih bayi.

Sumber: m.vemale.com

PONSEL ANDROID MURAH DITENGARAI KIRIMKAN DATA PRIBADI PENGGUNA KE SERVER DI TIONGKOK

Sering heran mengapa produk smartphone asal Tiongkok bisa begitu murah padahal spesifikasinya terbilang tinggi? Laporan terbaru dari Kryptowire mengungkapkan bahwa ada software khusus yang diinstall para sejumlah produk smartphone tertentu untuk memantau pengguna, juga mengirimkan hasil pencarian kata kunci dan seluruh SMS yang masuk maupun dikirimkan pada sebuah server di Tiongkok tiap 72 jam.

Software yang juga rutin melacak data lokasi serta catatan panggilan telepon pengguna tersebut dikembangkan oleh Shanghai Adups Technology Company, dan sejauh ini masih belum jelas apa tujuan disertakannya software tersebut ke dalam ponsel. Menaggapi temuan tersebut, Tom Karygiannis selaku VP Kryptowire mengatakan kalau software tadi ‘bukanlah sebuah celah, tapi sebuah fitur.’

Pihak Adups mengklaim bahwa software mereka telah dijalankan pada lebih dari 700 juta unit smartphone (*mayoritas merupakan produk kelas low-end), dan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan terkemuka seperti Huawei & ZTE. Sayangnya masih belum jelas seberapa luas penyebaran software pelacak aktifitas pengguna ini, walaupun salah satu brand asal AS yaitu BLU Products mengakui kalau 120 ribu unit produk mereka telah disusupi software tersebut.

Dalam pernyataan resmi mereka, BLU Products mengatakan bahwa mereka telah mengetahui keberadaan software yang meresahkan tersebut, dan langsung menghapusnya dari seluruh produk mereka. Di lain pihak, Google selaku pemilik Android OS mengatakan kalau pihaknya baru tahu tentang masalah ini setelah mendapatkan laporan dari Kryptowire.

Sumber: gopego.com

MR. JOKOWI

Sejak kau pimpin negara

Muncul banyak perkara

PKI makin meraja-lela

Liberal makin angkat dada

Non Muslim Pimpin Jakarta

Di Sumber Waras, dia dijaga

Di Reklamasi, dia juga dibela

Hingga berani nista agama

4 November 2016 siang

Habaib & Ulama datang

Menunggumu hingga petang

Engkau menghilang

Kini, saat umat marah

Kau mulai beramah-tamah

Datang sini datang sana

Undang sini undang sana

Kau mulai main sandiwara

Hidupmu penuh pura-pura

Kau undang para Ulama 

Hanya untuk diadu domba

Selesaikan saja akar masalah

Jangan lagi masalah ditambah

Jangan kau lindungi Penista

Jangan kau korbankan Negara


AYO … TANGKAP AHOK … !!!


Sumber:www.habibrizieq.com/

Surat Terbuka Untuk Presiden RI, Kapolri, Terkait Kasus Penistaan Agama

SURAT TERBUKA Dari Ahli Bahasa Indonesia Kepada Presiden RI, Kapolri, Terkait Kasus Penistaan Agama


Perkenankan saya menyampaikan pikiran saya mengenai  “Dugaan” Penistaan Agama yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di manapun dan oleh siapapun di negeri kita tercinta, Indonesia.

Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang Terhormat,
1.  Bapak Presiden RI
2.  Bapak Kapolri cq. Kabareskrim  RI
3.  Bapak Panglima TNI
4.  Bapak Menteri Agama RI
5.  Kemendikbud cq Pusat Bahasa Indonesia
6.  Saudara saudara sebangsa dan Setanah Air

Perkenalan
Saya, Totong Sih Ariwanto, Mantan Lecturer/Dosen Bahasa Indonesia di Pusat Studi Asia Tenggara, Universitas Ho Chi Minh City, Vietnam,  memberikan pendapat, dengan harapan, pendapat ini bisa dibaca dan dipertimbangkan oleh Bapak Bapak yang saya sebut di atas.

A.  Bedah bersama Bahasa Indonesia

Bahasa yang kita pakai sehari hari ini sebenarnya sederhana dan cukup mudah dipahami oleh Bangsa Indonesia. Dalam kaidah KBBI suatu kalimat akan disebut lengkap jika memenuhi unsur SPOK (Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangan).

Namun bisa saja kalimat itu hanya terdiri dari SPK, SPO, SP bahkan P!!!!
– Saya makan nasi pakai sendok (SPOK)
– Saya makan pakai sendok (SPK)
– Makan!! (P) Kalimat Perintah…

Perlu dimengerti, Bentuk Pasif dan Aktif HANYALAH permasalahan Gramatika/Tata Bahasa. Maksudnya? Isi, makna ataupun esensi yang tersirat dalam suatu kalimat adalah diperankan oleh Predikat. Baik menggunakan bentuk Pasif maupun Aktif, makna atau isi kalimat TIDAK PERNAH BERUBAH.

Saya makan nasi atau Nasi saya makan, adalah kalimat YANG SAMA yang maknanya adalah Kegiatan MAKAN. Penggunaan Bentuk Aktif atau pasif hanya untuk MEMBEDAKAN bagian KALIMAT MANA yang akan ditonjolkan.

Ketika kita gunakan Bentuk Aktif: “Saya makan nasi” maka yang INGIN DITONJOLKAN/ DITEGASKAN adalah Saya. Dalam hal ini ditegaskan yang makan nasi adalah saya BUKAN Badu, Bukan Budi, BUKAN Amir, BUKAN dia tapi SAYA.

Ketika kita gunakan Bentuk  Pasif: “Nasi saya makan”, maka yang INGIN DITONJOLKAN / DITEGASKAN  adalah Nasi. Dalam hal ini ditegaskan yang dimakan adalah NASI BUKAN Jagung, BUKAN pecel, BUKAN Cendol tapi NASI.

SANGAT MUDAH DIPAHAMI.

Permasalahan Utama.
Saat ini sebagian bangsa Indonesia ramai membicarakan Ucapan Gubernur DKI, Bapak Basuki Tjahaya Purnama (selanjutnya saya tulis BTP).

Ucapan BTP pada menit ke 19:12 di Pulau Seribu.
“Dibohongi PAKAI Surat Al Maidah 51 macem macem itu.”
“Saya takut masuk neraka, dibodohin itu.”

Dengan membaca uraian saya di bagian atas….. akan SANGAT MUDAH menangkap arti, maksud ataupun makna kalimat yang diucapkan BTP.

Kita Bedah bersama.

“Dibohongi pakai Al Maidah 51, macem macem itu.”

Ini kalimat tidak lengkap hanya ada P dan K. Tapi sudah cukup mengandung arti sesuai yang diinginkan oleh Predikat yaitu “dibohongi” atau jika bentuk Aktif… membohongi. Dalam menit sebelumnya, ucapan ini ditujukan kepada Ibu Ibu yang hadir. Jadi makna dalam kalimat ini sudah sangat jelas yang dibohongi adalah Ibu Ibu (tentunya Ibu Ibu yang beragama Islam).

Yang tersirat dalam ucapan BTP adalah: Al Maidah dipakai sebagai alat untuk berbohong. Sangat jelas…

Baik dalam Bentuk Aktif maupun Pasif, makna kalimat tidak akan pernah berubah, karena Pesan utama dalam sebuah kalimat terlihat pada PREDIKAT (“Dibohongi”).

Hanya saja ketika sebuah kalimat tidak ada Obyek (Kalimat Intransitif) tentu tidak bisa diubah menjadi bentuk aktif.

B. Pendapat saya Pribadi.

BTP sebagai Gubernur, sudah mengucapkan atau melontarkan Pernyataan bernada “INSULTING”, (Menuduh, menghina atapun melecehkan), itu sudah sangat jelas!!!!! Lihat mimik atau pun nada nya waktu bicara

Sebagai Pengikut Non-Muslim (ini sama sekali bukan SARA) SANGAT TIDAK PANTAS, dan SANGAT MELAMPAU BATAS, saya ulang SANGAT MELAMPAU BATAS, BTP sebagai pemimpin memasuki AREA keyakinan Orang Lain (Islam), MENGGUNAKAN ayat ayat Al Qur”an yang sangat Disucikan oleh Umat Islam, dengan menuduh atau menghina sebagian orang Islam (dalam hal ini bisa Pemuka Agama Islam -Ulama, Kyai, Ustadz- yang menyampaikan Syiar Islam dan mungkin ayat lain dalam Al Quran, untuk menyeru Ummat Islam memilih Pemimpin yang SEIMAN) secara sadar atapun tidak sadar.

Lebih memprihatinkan, Pemeluk Agama lain (di Medsos) ikut “ Meng-COPAS” dan menafsirkan Ayat suci Al-Quran, demi mencari Pembenaran Ucapan Seorang BTP, yang merupakan Pemimpin bagi warga Jakarta.

Sebagai ILUSTRASI lain, banyak Video dan mungkin Kebaktian Sahabat kita yang NON MUSLIM, di mana Pendeta atau Pemuka Agama tersebut MENYERU kepada Jemaatnya untuk pilih AHOK (BTP).  “Ahok itu pilihan Tuhan, Ahok itu Utusan Tuhan untuk Jakarta”.  Kita pilih Pemimpin yang seiman… dsb..

Salahkah Pendeta yang menyampaikan ajakan tsb? SAMA SEKALI TIDAK SALAH, Bahkan KITA WAJIB MENGHORMATI seruan ITU. Itu Hak Mereka. Harus dihargai!!!!! Itulah Keyakinan yang TIDAK BOLEH DICAMPURI oleh Penganut agama lain. Islam pun tidak boleh memasuki area tersebut…….

Coba apa jadinya, maaf, ketika  dalam seruan Kebaktian tersebut, ada yang masuk dan menyela “MAU SAJA DIBOHONGI PAKAI BIBEL!!!!!” Tidak boleh kan… Pasti tidak boleh dan akan menimbulkan permasalahan serius…..

Ketika giliran Ulama menyampaikan seruan ini, kenapa semua bereaksi negative, SARA, bahkan seorang Menteri Agama dan Presiden pun minta AGAMA TIDAK BOLEH DIPAKAI ataupun DIBAWA UNTUK BERPOLITIK!!!!!!! Kenapa?  Sekali lagi kenapa????

Sangat DISESALKAN rujukan yang dipakai oleh seorang “AHLI BAHASA” Pusat Bahasa Indonesia, Ibu Yeyen Maryani, memberikan keterangan bahwa karena ini KALIMAT PASIF maka tidak ada unsur Penistaan. Saya sarankan kepada Mendikbud dalam hal ini Pusat Bahasa Indonesia, untuk mendiskusikan ulang Pernyataan Ahli Bahasa tsb. Karena pernyataan itu sekarang banyak “di-COPAS” oleh Netizen tanpa mereka mengerti makna dari kalimat yang diucapkan BTP.  Sekali lagi makna kalimat bukan ditentukan oleh bentuk Pasif ataupun bentuk Aktif, tapi lebih ditentukan oleh Predikat……  dan akan LEBIH MENYESATKAN jika dipakai oleh Bareskrim sebagai Rujukan dalam MEMUTUSKAN KASUS INI.

Penutup

Bahwa sudah demikian adanya, Bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai Suku, Ras Agama dan Keyakinan. Ada yang perlu dipahami: Jangan memasuki Urusan Agama yang Diyakini seseorang.   Bagimu agamamu, bagiku agamaku.

Bahwa kita hidup di Indonesia, tetangga dan bahkan Adik, kakak dan Saudara kita ada yang Islam, Katholik, Kristen, Budha, Hindu, Kong Hu Chu bahkan tidak ber-Tuhan. Itu urusan masing masing. Kita tetap hidup rukun berdampingan, bercanda tanpa menyinggung satu sama lainnya.

Bahwa, SAMPAI LEBARAN KUDA (meminjam istilah SBY, 2016)  yang namanya Air dan Minyak Sayur, Tidak akan pernah bisa disatukan, Dikocok, Diudeg, dengan energy Sedahsyat Bom Atom pun, mereka tidak akan bersatu. Tetapi coba berikan warna yang indah pada air, minyak, letakkan dalam SATU gelas yang indah, biarkan saja begitu…. pasti akan menjadi suatu Ornamen yang indah dilihat dan mungkin dirasakan.

Demo yang dihadiri oleh Ratusan ribu Ummat Islam bukanlan Masalah Pilkada. Namun itu adalah Demo Sebagian Ummat dari berbagai wilayah Indonesia yang merasa Tersinggung hanya karena Kesombongan, Arogansi, Tutur kata yang tidak Bijak, merasa paling benar….. dari seorang Pemimpin yang ada di kita.

‘Tentu akan indah jika kita memaafkan’ katanya begitu… Namun harus dingat…. kata kata itu telah terlontar, telah terucap, dan telah menyakiti Ummat Islam.

Semoga keadilan MASIH bisa ditegakkan di Bumi Pertiwi, Indonesia. Jangan lagi ada Diskriminasi Hukum, tajam ke bawah Tumpul ke atas.

Saya sepenuhnya bertanggung jawab terhadap isi tulisan ini.

Semoga Allah SWT memberikan hidayah bagi Pemimpin bangsa ini untuk mengambil keputusan yang tepat dengan Rujukan yang tepat dan benar. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Bogor, 7 November 2016

Totong Sih Ariwanto

Sumber : http://www.fpi.or.id/